Dua Sapi Mati Terinjak di Pelabuhan Gili Mas saat Dikirim dari Bima Menuju Jabodetabek | IVoox Indonesia

April 30, 2025

Dua Sapi Mati Terinjak di Pelabuhan Gili Mas saat Dikirim dari Bima Menuju Jabodetabek

pengecekan terhadap kondisi sapi-sapi yang berada di dalam tronton di Pelabuhan Gili Mas
Petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan pengecekan terhadap kondisi sapi-sapi yang berada di dalam tronton di Pelabuhan Gili Mas Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. ANTARA/HO-Disnakeswan NTB

IVOOX.id – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Nusa Tenggara Barat melaporkan ada dua ekor sapi mati di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, akibat terinjak-injak kawanan ternak berukuran lebih besar saat perjalanan dari Bima.

"Kejadian kemarin, sepertinya terlalu padat isi truk. Sapi itu ukurannya agak kecil, ia jatuh dan mungkin diinjak-injak sama kawanan yang besar dalam perjalanan," kata Kepala Disnakeswan NTB Muhamad Riadi di Mataram, Sabtu (19/4/2025), dikutip dari Antara.

Riadi mengatakan dua ekor sapi yang akan dibawa ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) tersebut sebelumnya telah mengantongi surat kesehatan hewan dari daerah asal mereka, yakni Bima di Pulau Sumbawa.

Menurutnya, hewan-hewan tersebut layak secara medis untuk diangkut dan diperdagangkan.

"Sudah ada surat keterangan kesehatan dari asalnya, jadi bukan karena penyakit. Dugaan kuat kami karena kelelahan dan tekanan fisik saat proses pengangkutan," katanya.

Dia menggambarkan perjalanan dari Bima menuju Pelabuhan Gili Mas cukup jauh dan memakan waktu panjang. Dalam proses tersebut, sapi-sapi dikumpulkan menjadi satu di dalam tronton besar, tanpa pembagian ukuran atau kondisi fisik.

Insiden tersebut lantas menjadi peringatan bagi para pelaku usaha agar tidak semata-mata mengejar keuntungan. Pelaku usaha juga memperhatikan kesejahteraan hewan dalam proses distribusi.

"Jangan hanya berpikir manusia saja mau sejahtera. Ayam juga mau sejahtera, kambing juga mau sejahtera. Ini soal tanggung jawab dan etika," kata Riadi.

Menjelang perayaan Idul Adha, permintaan sapi Nusa Tenggara Barat ke Jabodetabek meningkat tajam. NTB, terutama dari Bima dan Dompu, menjadi salah satu daerah pemasok utama.

Riadi mengingatkan bahwa lonjakan permintaan tidak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan manajemen logistik yang baik.

Dia mengimbau pelaku usaha bisa disiplin dan jangan sampai 40 tronton pengangkut sapi dari Bima bergerak dalam satu hari. Padahal kapasitas maksimal kapal hanya 55 unit tronton dengan interval pemberangkatan dua hari.

0 comments

    Leave a Reply