Dua Ekonom Asing Ragukan Data Pertumbuhan Ekonomi BPS | IVoox Indonesia

December 24, 2025

Dua Ekonom Asing Ragukan Data Pertumbuhan Ekonomi BPS

bps

IVOOX.id, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di kisaran 5 persen tahun ini diragukan sejumlah ekonom asing, menginrat kondisi ekonomi global yang lemah, sementara faktor pemicu domestik seperti belanja pemerintah dan investasi juga lemah.

BPS, Selasa (5/11), merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2019 yang disebut mencapai 5,02%, melambat dari kuartal II yang sebesar 5,05% dan kuartal I 2019 sebesar 5,07%.

“Kami kurang percaya dengan angka-angka resmi PDB Indonesia, yang stabil selama beberapa tahun terakhir,” ungkap ekonom di Capital Economics Ltd di London, Gareth Leather, dikutip bnnbloomberg.ca.

Leather mengatakan dalam laporannya, pelacakan yang dilakukan Capital Economics yang didasarkan pada indikator bulanan menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia telah melambat tajam selama setahun terakhir.

Senada dengan Leather, ekonom Natixis SA di Hong Kong, Trinh Nguyen juga mempertanyakan angka pertumbuhan Indonesia lewat cuitannya di Twitter. "Saya tidak tahu, bagaimana caranya ekonomi dapat tumbuh pada tingkat yang sama untuk waktu yang begitu panjang seperti yang dimiliki Indonesia, di saat pengeluaran pemerintah lemah, investasi melambat, impor mengalami kesulitan," kata dia.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Kepala BPS Suhariyantomengakui bahwa ketegangan perdagangan telah merusak pertumbuhan di negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia. Menurut dia, pertumbuhan ekspor yang hampir stagnan, sementara impor anjlok 8,96% dari tahun lalu. Angka pengangguran menunjukkan tingkat pengangguran naik menjadi 5,28% pada Agustus dibandingkan dengan 5,01% pada Februari. Indonesia hanya merilis data pengangguran dua kali setahun.

Pertumbuhan pengeluaran rumah tangga melemah menjadi 5,01% pada kuartal ketiga dari 5,17% dalam tiga bulan sebelumnya, sementara belanja pemerintah merosot menjadi 0,98% dari 8,23%. Pertumbuhan investasi juga melambat menjadi 4,21% dari 5,01%.

0 comments

    Leave a Reply