Drone Kamikaze Rusia di Kyiv Dituding Pasokan Iran, Uni Eropa Siapkan Sanksi Segera Terharap Teheran

IVOOX.id, Brussels - Uni Eropa kemungkinan menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran “dalam hitungan hari” menyusul penyelidikan lebih lanjut apakah itu membantu Rusia dalam perangnya di Ukraina, dua sumber mengatakan kepada CNBC Selasa.

Ukraina menyalahkan Teheran karena menyediakan pesawat tak berawak Rusia, yang telah digunakan untuk menyerang Kyiv dalam beberapa hari terakhir. Menurut Administrasi Negara Kota Kyiv, 28 drone telah digunakan untuk menyerang ibu kota Ukraina, dengan lima di antaranya berkontribusi terhadap ledakan di kota itu pada Senin.

AS juga mengatakan bahwa drone Iran digunakan dalam serangan di Kyiv pada hari yang sama. Iran telah membantah tuduhan itu.

"Kami mengikuti dengan cermat penggunaan drone ini, kami mengumpulkan bukti dan kami akan siap untuk bereaksi dengan alat yang kami miliki," kata kepala urusan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, pada konferensi pers Senin, setelah pertemuan. dengan rekan-rekannya di Eropa.

Investigasi sedang berlangsung, tetapi seorang pejabat Uni Eropa, yang tidak ingin disebutkan namanya karena sifat sensitif dari situasi tersebut, mengatakan kepada CNBC Selasa bahwa blok tersebut dapat siap untuk menjatuhkan sanksi “dalam hitungan hari.”

Seorang pejabat UE kedua, yang juga lebih suka tetap anonim karena masalah sensitivitas, mengatakan kepada CNBC Selasa bahwa sanksi baru "bisa segera datang."

Ini kemungkinan akan berdampak pada entitas dan individu yang terbukti terlibat dalam memfasilitasi pengiriman drone ke Moskow, kata pejabat pertama.

Potensi hukuman baru terhadap Iran ini bisa menjadi yang kedua hanya dalam beberapa hari. Uni Eropa memberlakukan tindakan hukuman pada Iran pada hari Senin karena melanggar hak asasi manusia dengan tindakan kerasnya terhadap protes baru-baru ini, yang telah terjadi setelah kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi. Serangkaian sanksi Senin dijatuhkan pada total 97 individu dan delapan entitas.

Selain itu, Prancis dan Inggris telah memperingatkan bahwa pasokan senjata Iran ke Rusia akan melanggar kewajiban negara berdasarkan kesepakatan nuklir 2015 (dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan). Ini juga menyoroti bahwa upaya baru-baru ini untuk menghidupkan kembali kesepakatan ini bisa sia-sia. Negosiasi antara Iran, AS dan Uni Eropa telah terhenti dalam beberapa pekan terakhir.(CNBC)