DPR Minta Lapangan Latihan Menembak Dipindah

IVOOX.id, Jakarta - Sebaiknya lapangan tembak itu dipindah dari keramaian. Dari sekitar lingkungan lembaga negara seperti kompleks parlemen (MPR/DPR/DPD RI) ini.
DPR RI ini harus bebas dari simbol-simbol kekerasan dan ancaman untuk kebebasan berbicara. Karena itu tak boleh ada senjata jenis apapun yang bisa masuk ke gedung parlemen ini.
“DPR ini hanya bermodal kata-kata maka tak boleh ada tekanan dari siapapun dalam pembicaraan konstitusi, anggaran, dan pengawasan. Maka harus ada design teta kelola sistem kawasan, keamanan gedung parlemen ini sebagai alur demokrasi,” tegas Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Fahri menceritakan jika Bung Karno sepulang dari Amerika Serikat dulu, mengimaginasikan trias politika (kompleks eksekutif, legislatif dan yudikatif) itu terintegrasi dengan transportasi yang aman.
Seperti di Wshington DC, dimana gedung parlemen itu menjadi ‘The braind of nation’, maka dilengkapi dengan perpustakaan dan tentu saat ini dengan berbagai macam teknologi informasi yang canggih.
Nah, di Senayan sekarang, di tanah peninggalan Bung Karno seluas 278 hektar ini kacau penggunanaannya. Termasuk lapangan tembak yang ada di sekitar gedung DPR RI.
“Kalau konsepnya benar, maka tak boleh ada gedung yang lebih tinggi dari DPR RI ini, karena DPR RI simbol tertinggi dari suara rakyat. Tapi, nyatanya akibat tak ada design-nya, yang baik dan sistem pengamannya yang kacau, maka sering terjadi peluru nyasar.
Tentu, kondisi tersebut akibat problem tata kota, yang tidak benar. Seharusnya tata kelola parlemen ini dibuat agak lengkap sebagai panggung demokrasi.
“Tolong Gubernur Anies Baswedan, pikirkan untuk mengelola tata kota Jakarta ini. Lapangan latihan menembak itu harus jauh dari keramaian masyarakat. Kecuali bakso Senayan, itu tak boleh dugusur karena UKM itu harus didukung,” ungkap Fahri.
Atau lapangan latihan menembak itu dibangun di underground, di bawah bangunan gedung-gedung tinggi, agar peluru nyasar itu tak terulang. Kalau tidak, maka akan selalu ada sensasi untuk menembakkan peluruh ke Gedung DPR RI.
“Masak senjata mesin buat latihan menembak? Itu kan bisa membunuh orang. Itulah pentingnya tempat latihan yang aman, parlemen yang aman. Bahkan rumah anggota dewan di dekat Senayan sini. Tak perlu di Kalibata, agar mereka rajin dan tak terlambat dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat,” jelas Fahri lagi.
Sementara itu khusus peluru nyasar kenapa sampai ke lantai 13 dan 16, kata Fahri menurut keterangan kepolisian, karena penembaknya salah kokang senjata otomatis itu. “Untuk ini kita percayakan pada aparat untuk investigasi, dan kita tunggu hasilnya,” pungkasnya.

0 comments