Dorong Kebijakan Strategis, DPR RI Tekankan Pentingnya Produksi Susu Lokal | IVoox Indonesia

April 30, 2025

Dorong Kebijakan Strategis, DPR RI Tekankan Pentingnya Produksi Susu Lokal

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Panggah Susanto
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Panggah Susanto, saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Tim Komisi IV DPR RI ke KPSBU Lembang, Jawa Barat IVOOX.ID/doc DPR RI

IVOOX.id – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Panggah Susanto, menyerukan pemerintah untuk segera merumuskan kebijakan strategis guna meningkatkan produksi susu sapi perah dalam negeri. Ia menekankan bahwa kebijakan ini penting untuk mendukung berbagai program nasional, termasuk pemberian susu gratis kepada anak-anak yang menjadi bagian dari upaya meningkatkan gizi generasi muda.  

"Pemerintah harus berpikir keras untuk kebijakan-kebijakan terkait peningkatan produksi susu dalam negeri, seperti kebijakan wajib serap susu yang pernah diterapkan pada era Soeharto. Meski dulu kebijakan itu dilarang oleh IMF, sekarang pemerintah harus menemukan cara baru untuk merangsang perkembangan produksi susu sapi perah," ujar Panggah dalam siaran pers yang diterima ivoox.id Sabtu (23/11/2024). 

Ia menyoroti tantangan besar yang dihadapi sektor susu lokal, salah satunya adalah dominasi impor susu, terutama skim milk, yang harganya lebih murah akibat surplus produksi di negara-negara produsen seperti Selandia Baru. Menurutnya, hal ini membutuhkan langkah strategis dari pemerintah untuk melindungi dan memajukan peternakan sapi perah dalam negeri.

"Strategi dan regulasi adalah dua hal yang harus dipikirkan secara matang. Susu impor, khususnya skim milk, murah karena kelebihan produksi di negara-negara besar seperti Selandia Baru," kata Panggah

Panggah mengakui bahwa situasi saat ini jauh berbeda dibanding masa lalu. Kebijakan seperti penerapan bea masuk yang sebelumnya bisa melindungi produksi lokal kini sulit dilakukan akibat perjanjian perdagangan bebas (FTA). Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih inovatif dan adaptif.

"Kalau dulu kita masih bisa bikin aturan soal bea masuk, sekarang sudah tidak bisa lagi karena terikat dengan perjanjian perdagangan bebas," ujarnya. 

Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah dan industri untuk mendukung produksi susu lokal. Menurutnya, jika industri tidak sejalan dengan upaya ini, negara akan terus menguras devisa untuk impor susu.

"Kesadaran bersama ini penting. Jika industri tidak mendukung produksi lokal, lambat laun kita akan semakin tergantung pada impor dan menguras devisa," katanya. 

Panggah juga menekankan bahwa sektor susu lokal memiliki peran strategis dalam program prioritas pemerintah. Susu tidak hanya menjadi bagian dari upaya meningkatkan kesehatan generasi muda tetapi juga merupakan salah satu elemen penting dalam program makan siang gratis bagi anak-anak sekolah.

"Ini harus menjadi perhatian bersama. Susu adalah bagian dari program utama pemerintah, termasuk makan siang gratis untuk anak-anak," ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply