Divisi Humas Pori: Pelaku Bom Kartasura Terpapar Paham ISIS

IVOOX.id, Jakarta - Kepolisian menyebut terduga pelaku bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo terpapar paham ISIS. Saat ini, polisi masih terus mendalami sejauh mana pelaku terpapar paham tersebut.
"Sementara dari hasil pemeriksaan pelaku bahwa ini adalah suicide bom (bom bunuh diri). Yang bersangkutan secara individu terpapar oleh paham ISIS, ini masih terus didalami," ujar Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Polisi Dedi Prasetyo di Kantornya, Jakarta, Selasa (4/6).
Kendati demikian, dari pemeriksaan yang sudah berjalan hingga kini, menurut dia, pihaknya belum mengetahui apakah terduga pelaku memiliki afiliasi dengan jaringan terorisme.
Hasil pemeriksaan sementara, menurut dia, terduga pelaku masih amatir. Ia menyebut rekam jejak aksi pelaku belum teridentifikasi.
"Belum ada indikasi yang bersangkutan ikut di dalam suatu jaringan. Baik jaringan JAD Jawa Tengah yang sudah diungkap beberapa minggu yang lalu maupun kelompok yang lain," jelasnya.
Terduga pelaku, Rafik Asarrudin (22) yang bekerja sebagai karyawan swasta ini kini masih berada dalam penanganan medis di Rumah sakit Bhayangkara Semarang. Namun, kondisi kesehatan pelaku sudah stabil dan dapat berkomunikasi.
"Apabila nanti betul-betul pulih tentunya akan didalami lagi motif yang bersangkutan, dan mendapatkan paparan ISIS dari mana, apakah dari media sosial atau dari mana," ujar Dedi.
Ia beberapa kali berpindah rumah sakit sejak ledakan terjadi pada Senin malam (3/6) kemarin. Setelah meledakkan bom bunuh diri di depan pos pantau di simpang tiga Tugu Kartasura, Senin (3/6) sekitar pukul 22.30 WIB malam terduga pelaku dilarikan ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah. Di sana dokter sempat memasang infus dan menjahit luka.
Terduga pelaku kemudian dipindahkan ke RS Ortopedi Surakarta, lalu dibawa ke RS Moewardi, sebelum akhirnya di pindahkan ke RS Bhayangkara.
Sementara itu, Peneliti Kajian Stratejik Intelijen Universitas Indonesia (UI) Ridlwan Habib menyebut pelaku pengeboman di dekat pos polisi Kartasura, Sukoharjo, amatir. Menurut dia, pelaku teror termasuk ke dalam kategori lone wolf.
"Serangan itu dilakukan oleh remaja yang tidak memiliki kaitan langsung dengan jejaring lama, istilahnya milenial lone wolf," kata Ridlwan, Selasa.

0 comments