Diusung PKB pada Pilgub Jakarta 2024, Anies Baswedan Singgung Polemik Kampung Bayam | IVoox Indonesia

May 17, 2025

Diusung PKB pada Pilgub Jakarta 2024, Anies Baswedan Singgung Polemik Kampung Bayam

WhatsApp Image 2024-06-13 at 19 27 55
Bakal Calon Gubernur Jakarta Anies Baswedan di gedung DPW PKB Jakarta Timur Kamis (13/6/2024). IVOOX/Fahrurrazi Assyar

IVOOX.id – Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyoroti polemik yang terjadi antara warga Kampung Susun Bayam dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurutnya sebuah kota harus memberikan kesetaraan dan kesempatan yang sama bagi seluruh warganya. Hal ini disampaikannya setelah menerima dukungan dari DPW PKB DKI Jakarta sebagai bakal calon gubernur dalam Pilgub Jakarta 2024 di kantor DPW PKB DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (13/6/2024).

"Ini harus jadi perhatian karenanya fokus pada pendidikan yang berkualitas untuk semua, pelayanan berkualitas untuk semua dan yang paling penting lapangan kerja untuk semua serta biaya hidup terjangkau harus jadi prioritas. Ini perlu jadi perhatian kita bersama. Itu semua sudah pernah dikerjakan kemarin. Kita harus teruskan," kata Anies, Kamis (13/6/2024).

Ia menekankan pentingnya memerangi ketidakadilan yang sering kali dirasakan warga Jakarta, seperti yang terjadi di Kampung Bayam. "Dan tidak kalah penting panggilan tugas Jakarta seringkali kita rasakan ketika ada kewenangan-kewenangan, ketika ada ketidakadilan. Bayangkan, warga Kampung Bayam, mereka hanya butuh diberikan kunci untuk masuk," ujar Anies.

Polemik di Kampung Susun Bayam disebutnya dapat diselesaikan dengan memberikan kunci hunian kepada warga yang berhak. Anies berkomitmen memperjuangkan hak warga Kampung Bayam yang saat ini mengalami ketidakpastian. Ia menekankan bahwa isu pendidikan, lapangan kerja, dan kesejahteraan warga harus menjadi fokus utama.

"Pilihannya sederhana, terlunta, terkatung-katung di luar atau berikan kunci untuk masuk. Mari kita perjuangkan agar mereka masuk dan mendapatkan tempat di situ. Ini adalah salah satu contoh gimana negara menjalankan peran sejalan dengan konstitusi sekaligus rasa welas asih," katanya.

Anies menegaskan bahwa negara harus memandang rakyatnya sebagai bagian dari dirinya sendiri dan rela melakukan apa saja demi kebahagiaan warganya. "Tapi kalau negara memandang yang miskin tidak sebagai anaknya. Tidak jadi bagian dari dirinya maka yang terjadi kesewenangan," ujarnya.

"Kalau saja warga Kampung Bayam sedang berusaha dapat rumah kedua ketiga, bolehlah transaksional kepada mereka. Tapi kalau pilihannya adalah kehujanan dan kepanasan dan bisa masuk dalam maka negara harus masukkan mereka ke dalam dan beri perlindungan," katanya.

Anies juga menekankan bahwa polemik serupa tidak hanya terjadi di Kampung Bayam, tetapi juga di banyak kampung lain di Jakarta, khususnya di kawasan padat penduduk. "Ini bukan hanya Kampung Bayam, banyak. Saya temukan banyak teman-teman terutama kawasan padat penduduk selama beberapa tahun kita ada program untuk mereka dan berhenti," ujarnya.

Ia menambahkan pentingnya memberikan kesempatan kerja yang lebih luas di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi saat ini. "Tidak kalah penting agar kesempatan bekerja diberikan lebih luas. Ekonomi kita sekarang sedang mengalami tantangan besar. Jangan sampai kesempatan justru terbatas. Jadi PR-nya banyak, rasanya belum harus dibahas sekarang. Sekarang kita sedang memulai sebuah perjalan baru," katanya.

0 comments

    Leave a Reply