Disiplin dan Solidaritas Jadi Kunci Vietnam Tangani Pandemi Corona

IVOOX.id, Jakarta - Vietnam hingga hari ini masih mempertahankan catatan baik 0 kematian akibat Virus Corona (COVID-19). Dikatakan bahwa rekor baik ini adalah hasil respons tanggap pemerintah dan kedisiplinan publik Vietnam dalam mengikuti imbauan.
Hal ini membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjadikan Vietnam contoh untuk negara lain dalam menangani pandemi. Kidong Park selaku perwakilan WHO untuk Vietnam, meyakini respons awal negara itu terhadap krisis sangat penting.
"Vietnam merespons wabah ini lebih awal dan proaktif. Simulasi penilaian risiko pertama dilakukan pada awal Januari - segera setelah kasus-kasus di China mulai dilaporkan," kata Park, dilansir dari laman DPA International, Senin (27/4).
Vietnam dengan cepat membentuk Komite Pengarah Nasional untuk Pencegahan dan Kontrol COVID-19 di bawah naungan wakil perdana menteri dan dengan sigap menerapkan respons skala nasional.
Sekolah-sekolah Vietnam telah ditutup sejak Januari, dan karantina massal dimulai pada 16 Maret. Sejak itu, puluhan ribu orang yang memasuki negara itu dari negara-negara yang paling parah telah dimasukkan ke dalam karantina wajib di kamp-kamp besar bergaya militer. Pada 25 Maret, penerbangan internasional ditutup sama sekali.
Meski mencatatkan kasus relatif rendah, Vietnam tak ragu untuk memberlakukan lockdown pada 1 April lalu untuk mencegah terjadinya krisis nasional.
"Lapisan pertama adalah isolasi dan perawatan di rumah sakit orang yang dikonfirmasi memiliki virus [corona] atau orang dengan gejala yang diduga memiliki virus," lanjut Kidong Park.
Siapa pun yang telah melakukan kontak langsung dengan orang yang positif corona harus menjalani karantina wajib. Lingkupnya bahkan meluas ke kontak mereka, yang kemudian juga diperintahkan karantina mandiri. Pada lapisan terakhir, komunitas, jalan-jalan atau bangunan di mana kasus-kasus telah dikonfirmasi juga dikarantina.
Semua langkah yang dilakukan didukung oleh mobilisasi massa militer negara itu, pasukan keamanan publik, sistem perawatan kesehatan, dan karyawan publik, dan kampanye pendidikan publik yang energik dan kreatif yang mencakup kartun TV, media sosial, dan poster yang menggambarkan tradisi tradisional.
Selama pandemi, warganet Vietnam membuat dan memopulerkan lagu beserta video klip dan tantangan menari (challenge) tentang imbauan cuci tangan. Ini membuat imbauan untuk menjaga diri dari virus tersampaikan ke masyarakat tanpa menakuti.
Contoh lainnya adalah di mana orang-orang kaya di Vietnam membuat 'ATM Beras' untuk membantu mereka yang membutuhkan. Melansir South China Morning Post, mereka yang membutuhkan bisa membawa 1,5 kilogram beras gratis dalam satu kunjungan ke ATM.
Dalam pelaksanaannya, pemberian bantuan itu tetap mengedepankan prinsip jaga jarak di mana orang-orang harus berdiri di titik-titik yang ditandai, mengenakan masker, dan mencuci tangan sebelum menerima beras. ATM-ATM beras itu berada di kota-kota seperti Hanoi, Saigon, Hue, dan Da Nang.

0 comments