Dirasa Kurang Efektif, Pakar Transportasi Dorong Penghapusan Mudik Gratis Sepeda Motor Jelang Lebaran | IVoox Indonesia

May 1, 2025

Dirasa Kurang Efektif, Pakar Transportasi Dorong Penghapusan Mudik Gratis Sepeda Motor Jelang Lebaran

llustrasi pemudik jelang libur lebaran
llustrasi pemudik jelang libur lebaran. IVOOX.ID/Fahrurrazi Assyar

IVOOX.id – Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, mendukung wacana penghapusan program Mudik Motor Gratis (Motis). Ia menilai program ini tidak memberikan dampak signifikan dalam mengurangi jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor.  

"Motis hanya mencakup kurang dari 1 persen dari total pemudik yang menggunakan sepeda motor, sehingga pengaruhnya terhadap pengurangan pemudik sepeda motor sangat kecil. Akan lebih bijak jika pemerintah menambah kapasitas angkutan bus dan kereta api gratis," ujarnya dalam siaran pers yang diterima ivoox.id Minggu (23/2/2025). 

Berdasarkan survei tahunan yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, sepeda motor masih menjadi pilihan utama pemudik setelah mobil pribadi. Pada 2022, tercatat 14,9 juta orang (18,7%) mudik menggunakan sepeda motor, angka ini meningkat menjadi 25,13 juta orang (20,30%) pada 2023. Sementara pada 2024, jumlahnya naik lagi menjadi 31,12 juta orang (16,07%). Meski demikian, tren menunjukkan bahwa masyarakat mulai beralih ke transportasi umum seperti kereta antar kota dan bus antar kota. 

Data dari Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa kapasitas kuota mudik gratis sepeda motor pada 2023 adalah 16.340 unit, sedangkan pada 2024 meningkat menjadi 17.880 unit. Namun, jumlah ini masih jauh dibandingkan dengan total pemudik yang menggunakan sepeda motor. 

Sepeda motor sejatinya tidak dirancang untuk perjalanan jarak jauh. Namun, kemudahan akses pembelian dengan sistem kredit sejak 2005 membuat penggunaannya meningkat drastis. Produksi sepeda motor yang sebelumnya di bawah 3 juta unit per tahun kini telah mencapai lebih dari 8 juta unit per tahun. Sepeda motor juga menjadi penyumbang terbesar angka kecelakaan lalu lintas selama musim mudik. 

Menurut Djoko Setijowarno, program mudik motor gratis lebih efektif jika tetap diterapkan melalui jalur laut, seperti rute Jakarta-Semarang dan Jakarta-Surabaya. Dengan demikian, pemudik bisa tetap menggunakan sepeda motor untuk perjalanan lanjutan yang lebih pendek setelah tiba di pelabuhan. Sementara itu, untuk wilayah seperti Lampung, di mana angkutan umum masih terbatas, penggunaan sepeda motor dalam perjalanan lanjutan masih menjadi kebutuhan. 

Di Pulau Jawa, mudik gratis untuk sepeda motor dianggap tidak lagi relevan. Berdasarkan data BPS 2024, sekitar 84,5% kendaraan bermotor di Indonesia adalah sepeda motor. Rata-rata rumah tangga sudah memiliki sepeda motor, dan di Pulau Jawa akses ke moda transportasi lanjutan cukup mudah. 

Berdasarkan data Korlantas Polri, per Agustus 2024 jumlah sepeda motor di Indonesia mencapai 137,35 juta unit. Sementara itu, data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) menunjukkan bahwa penjualan sepeda motor pada 2024 mencapai 6,33 juta unit, dengan skutik mendominasi pasar sebesar 90,39 persen. 

Regulasi mengenai angkutan barang di sepeda motor telah diatur dalam Pasal 10 ayat 4 PP Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan, yang mengatur batasan dimensi dan berat muatan yang diperbolehkan. Namun, di negara-negara maju, pengendara sepeda motor tidak hanya diwajibkan menggunakan helm, tetapi juga perlengkapan keselamatan seperti sepatu, celana, dan jaket berlisensi untuk meminimalisir dampak kecelakaan. 

Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian khusus adalah larangan membawa anak-anak saat mudik menggunakan sepeda motor. Hingga kini, pemerintah belum secara resmi melarangnya, meskipun ahli kesehatan menegaskan bahwa membawa anak dengan sepeda motor memiliki risiko tinggi. Anak-anak, terutama di bawah dua tahun, memiliki keterbatasan dalam berpegangan, rentan mengalami hipotermia, serta terpapar polusi dan stres akibat perjalanan panjang. 

Djoko Setijowarno menegaskan bahwa untuk mengurangi penggunaan sepeda motor dalam perjalanan mudik, pemerintah perlu menambah kapasitas mudik gratis menggunakan bus dan kereta api. Dengan demikian, keamanan dan kenyamanan pemudik dapat lebih terjamin, serta risiko kecelakaan akibat penggunaan sepeda motor untuk perjalanan jarak jauh dapat diminimalisir.

0 comments

    Leave a Reply