Didorong Lonjakan Rupiah dan Harga Minyak, IHSG Berakhir Menguat 22,38 Poin

IVOOX.id, Jakarta - Didorong sentimen lonjakan rupiah dan kenaikan harga minyak dunia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (9/4) ditutup menguat 22,38 poin atau 0,48 persen ke posisi 4.649,08.

"Hari ini IHSG bergerak fluktuatif dan akhirnya ditutup menguat. Sentimen positifnya antara lain penguatan rupiah yang signifikan, naiknya harga minyak mentah dan CPO," kata analis Indopremier Sekuritas, Mino di Jakarta, dikutip Antara.

Sementara itu, sentimen negatif bagi IHSG masih terkait dengan terus bertambahnya jumlah orang yang terinfeksi dan meninggal akibat COVID-19 dan menjelang diberlakukannnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.

Dibuka menguat, IHSG tak lama masuk ke zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan. Pada sesi kedua, IHSG balik menguat dan terus berada di teritori positif hingga penutupan perdagangan saham.

Secara sektoral, tujuh sektor meningkat di mana sektor aneka industri naik paling tinggi yaitu 4,49 persen, diikuti sektor konsumer dan sektor manufaktur masing-masing 2,1 persen dan 1,82 persen. Sedangkan dua sektor turun yaitu sektor perdagangan dan sektor keuangan masing-masing 0,54 persen dan 0,52 persen

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp509,44 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 586.408 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,88 miliar lembar saham senilai Rp6,75 triliun. Sebanyak 203 saham naik, 194 saham menurun, dan 137 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 7,4 poin atau 0,04 persen ke 19.345,8, indeks Hang Seng menguat 329,9 poin atau 1,38 persen ke 24.300,3, dan indeks Straits Times menguat 28,64 poin atau 1,13 persen ke 2.568,08.