Dialog Bisnis Indonesia – Mongolia dan Resepsi Diplomatik Hangatkan Ulan Baatar

IVOOX.id, Beijing - Indonesia dan Mongolia sudah lama memiliki hubungan yang sangat baik, dan kedekatan tersebut perlu diterjemahkan dalam bentuk angka-angka melalui kerja sama ekonomi yang kongkrit dan menonjol.
Selain itu, perlu juga dicermati trend kedua negara untuk mengidentifikasi kerjasama ekonomi lebih lanjut. Kedua hal tersebut merupakan bagian dari isu-isu yang dibahas dalam forum Indonesia – Mongolia Business Dialogue and Gathering berkonsep networking luncheon di Hotel Shangri-La Ulan Baatar pada 7 Desember 2018. Acara ini merupakan kerja sama KBRI Beijing dengan Mongolian National Chamber of Commerce and Industry.
Dalam paparannya kepada sekitar 40 peserta, yang terdiri dari pejabat pemerintah, pebisnis Mongolia, dan beberapa mahasiswa, Duta Besar Djauhari Oratmangun yang juga Ketua Delri menyampaikan bahwa Indonesia memandang Mongolia sebagai negara yang memiliki letak geografis strategis, diapit oleh RRT dan Russia, sehingga dapat menjadi hub dan penghubung ke Russia, Kazakhstan, dan negara Asia Tengah lainnya, khususnya untuk memasarkan produk Indonesia.
Selain mempromosikan kerjasama bisnis, Duta Besar Djauhari juga mempromosikan pariwisata Indonesia di mana warga Mongolia dapat berkunjung ke Indonesia untuk menghindari musim dingin yang ekstrim di Mongolia.
Chairman Inacham (Indonesian Chamber of Commerce di China), Liky Sutikno, melalui rekaman video singkat menyampaikan bahwa Inacham berharap dapat menggali potensi dan kerjasama lebih jauh dengan pihak Mongolia dan berharap Indonesia dan Mongolia dapat sejahtera bersama.
Sementara itu, M. Irfan Ilmie, Perwakilan ANTARA Beijing menyampaikan profil ANTARA dan pandangan media terhadap hubungan Indonesia – Mongolia. Selain memiliki jaringan yang luas, ANTARA juga telah memiliki kerjasama dengan Kantor Berita Mongolia yaitu MONTSAME.
Pihak Pemerintah Mongolia pada Dialog tersebut diwakili oleh Deputi Dirjen untuk Perdagangan Luar Negeri dan Kerjasama Ekonomi Kementerian Luar Negeri Mongolia, Ms. Battsetseg yang menyepakati bahwa hubungan ekonomi Indonesia dan Mongolia perlu diperkuat.
Menurutnya, Indonesia dan Mongolia memiliki kedekatan khusus di mana beberapa Presiden Indonesia pernah berkunjung ke Mongolia yang diawali oleh kunjungan Presiden Soekarno. Beliau juga menyampaikan pihaknya berharap ada peningkatan volume perdagangan di antara kedua negara meskipun kedua negara sama-sama kaya dalam sumber daya alam.
Kehadiran Ketua Mongolian National Chamber of Commerce and Industry, Mr. Lhagvajav Baatarjav sebagai pembicara dan para anggotanya menunjukan keseriusan pihak Mongolia untuk mengembangkan hubungan bisnis dengan Indonesia.
Mr. Lhagvajav Baatarjav menyampaikan bahwa Mongolia juga menginginkan produk-produk yang ada di Indonesia bisa masuk ke Mongolia agar konsumen di Mongolia bisa memiliki banyak alternatif, hal senada juga didukung oleh Ms. Battsetseg.
Malam harinya, di tempat yang sama, Dubes Djauhari beserta Ibu Sih Elsiwi Handayani menjadi tuan rumah resepsi diplomatik, yang pertama kalinya digelar sejak beliau menjadi Dubes RI untuk Mongolia.
Resepsi diplomatik dihadiri oleh Menlu Mongolia, YM Mr Damdin Tsogtbaatar sebagai tamu kehormatan. Resepsi sederhana namun meriah ini dihadiri oleh sekitar seratusan tamu yang terdiri dari Pejabat Tinggi Mongolia, Anggota Parlemen, Duta Besar negara-negara sahabat, Kalangan Diplomatik, Pengusaha, Pendidik dan Tokoh Masyarakat lainnya.
Kedua kegiatan Dialog Bisnis dan Resepsi Diplomatik berlangsung lancar dan hangat, meskipun suhu udara di Mongolia saat itu mencapai – 35°C, antara lain berkat bantuan dari Friends of Indonesia di Mongolia, khususnya Munkhsaran Davaakhuu ( Adhi Teguh )

0 comments