Desember, Inflasi Zona Euro Kembali Tembus Rekor Sepanjang Masa

IVOOX.id, Brussels - Inflasi zona euro mencapai rekor tertinggi baru pada bulan Desember, menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang kebijakan moneter Bank Sentral Eropa.

Data awal menunjukkan pada hari Jumat bahwa tingkat inflasi utama mencapai 5% untuk bulan tersebut, dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi yang pernah ada dan mengikuti rekor tertinggi sepanjang masa November sebesar 4,9%.

Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh harga energi yang lebih tinggi.

"Setelah mencapai 5,0% pada bulan Desember, inflasi utama zona euro akan turun tahun ini karena komponen energi anjlok," kata Capital Economics dalam sebuah catatan Jumat.

Inflasi telah menjadi sorotan setelah kenaikan berturut-turut dalam beberapa bulan terakhir, dengan manajer uang memperdebatkan apakah Bank Sentral Eropa harus mengambil sikap yang lebih agresif untuk memerangi kenaikan harga.

Bank sentral mengatakan bulan lalu bahwa mereka akan memotong pembelian aset bulanannya, tetapi berjanji untuk melanjutkan tingkat stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2022.

"Akomodasi moneter masih diperlukan agar inflasi stabil pada target inflasi 2% dalam jangka menengah," kata ECB saat itu.

Perkiraannya, yang diperbarui pada bulan Desember, menempatkan inflasi utama pada 1,8% pada tahun 2023 dan 2024. Ia memperkirakan tingkat tersebut akan melampaui target bank pada tahun 2022, namun, sebesar 3,2%.

Para ekonom berpendapat bahwa pandemi dan inflasi adalah salah satu risiko terbesar bagi kinerja ekonomi pada tahun 2022.

"Jika inflasi melonjak lebih jauh dan kejutan kenaikan terus-menerus, bank sentral mungkin terpaksa menginjak rem dengan keras," analis di Berenberg mengatakan Jumat dalam prospek global mereka untuk tahun baru.

Mereka menambahkan bahwa ECB dapat mempersiapkan landasan untuk kenaikan pertama pada musim semi 2023.

Euro naik 0,2% terhadap dolar untuk diperdagangkan sekitar $ 1,131 pada pertengahan pagi di Eropa.(CNBC)