May 12, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Defisit Neraca Transaksi Berjalan Kuartal I Susut Jadi 2,1 Persen: BI

IVOOX.id, Jakarta - Defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit) Kuartal I-2018 menyusut menjadi US$5,5 miliar atau 2,1 persen PDB, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (qoq) yang sebesar US$6 miliar atau 2,3 persen PDB.

Hal tersebut disampaikan Direktur Departemen Komunikasi BI, Arbonas, di Jakarta, Jumat (11/5). Menurut dia, penurunan defisit transaksi berjalan terutama dipengaruhi oleh penurunan defisit neraca jasa dan peningkatan surplus neraca pendapatan sekunder. Penurunan defisit neraca jasa dipengaruhi kenaikan surplus jasa perjalanan (travel) seiring naiknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan menurunnya impor jasa pengangkutan (freight).

Arbonas melanjutkan, peningkatan surplus neraca pendapatan sekunder sejalan dengan kenaikan penerimaan remitansi dari pekerja migran Indonesia. Sementara itu, penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas dipengaruhi oleh penurunan ekspor nonmigas.

"Impor nonmigas juga menurun, meski lebih terbatas, dengan impor barang modal dan bahan baku berada pada level yang tinggi, sejalan dengan kegiatan produksi dan investasi yang terus meningkat," jelasnya.

Adapun transaksi modal dan finansial Kuartal I-2018 tetap mencatatkan surplus di tengah tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global. Surplus transaksi modal dan finansial pada Kuarta I-2018 tercatat US$1,9 miliar, terutama ditopang oleh aliran masuk investasi langsung yang masih cukup tinggi, yang mencerminkan tetap positifnya persepsi investor terhadap prospek perekonomian Indonesia.

Sedangkan surplus transaksi modal dan finansial Kuartal I-2018 tercatat lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada kuartal sebelumnya, akibat dampak dari peningkatan ketidakpastian di pasar global yang mengakibatkan penyesuaian penempatan dana asing di pasar saham dan pasar surat utang pemerintah. Penurunan surplus juga dipengaruhi oleh komponen investasi lainnya yang tercatat defisit, terutama dipengaruhi naiknya penempatan simpanan sektor swasta pada bank di luar negeri.

"Secara keseluruhan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada Kuartal I-2018 mencatat defisit seiring dengan menurunnya surplus transaksi modal dan finansial. Defisit NPI pada Kuartal I-2018 tercatat US$3,9 miliar. Posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2018 tercatat sebesar US$126,0 miliar. Jumlah cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 7,7 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah," papar Arbonas.

0 comments

    Leave a Reply