Defisit Lagi, Hutang Lagi, Hati-hati !

Jakarta, IVOOX.ID - Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBN) 2018 Pemerintah mematok defisit sebesar 2,19% dari produk domestik bruto (PDB). Defisit anggaran mencapai Rp 325,9 triliun dari selisih antara belanja negara Rp 2.204,4 triliun dan pendapatan negara Rp 1.878,4 triliun.
Untuk mengatasi selisih sebesar Rp 399,2 triliun tersebut, pemerintah menganggarkan pembiayaan utang, kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Sri Mulayani juga mengatakan di Ruang Rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (11/9/2017), APBN akan dipergunakan untuk berbagai macam kegiatan ekonomi produktif dan untuk meningkatkan daya saing, dan untuk itu maka investasi di bidang SDM dan infrastruktur untuk perbaiki produktivitas dan kinerja ekonomi akan ditingkatkan termasuk kebijakan non fiskal untuk menaikkan kemampuan investasi.
"Persentase tersebut juga menjadi angka yang terendah jika dibandingkan dengan dua tahun terakhir. Meski demikian, level defisit ini tetap ekspansif dalam menjaga momentum perekonomian" Mantan Petinggi Bank Dunia ini menambahkan.
"Ini menunjukkan komitmen untuk jaga APBN kita sehat dan tetap sustain," jelas dia.
Dipastikan juga dalam RAPBN 2018 rasio utang masih dijaga pada level di bawah 30% dan akan terus menurunkan defisit keseimbangan primer. Terlihat anggaran keseimbangan primer di 2018 sebesar Rp 78 triliun.
Mengenai kebijakan pembiayaan di tahun depan, Sri Mulyani akan memastikan akan digunakan untuk meningkatkan produktivitas yang mencerminkan asas keadilan.
"Kami akan dorong pembiayaan yang kreatif dan inovatif terutama dalam hal pembangunan infrastruktur, dengan melibatkan swasta dan dengan investasi serta instrumen yang baru. Kita akan juga memanfaatkan utang untuk kegiatan yang betul-betul produktif," papar Sri Mulyani.
"Kita juga tetap menjaga kredibilitas untuk investment grade yang menimbulkan kepercayaan dengan demikian bisa menekan pembiayaan utang sekecil mungkin," sambung dia.
Sementara Direktur Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan, dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan menambahkan, "Pembiayaan utang akan turun sehingga di RAPBN 2018 Rp 399,2 triliun, arah kebijakan untuk utang dimanfaatkan untuk hal-hal produktif, efisien, dan hati-hati. Strateginya rasio utang dijaga 30%, pendalaman pasar keuangan,"

0 comments