De' Kafe & De Rotie Mercure Cikini Sajikan Iga Bakar Empuk Dengan Saus Maranggi

IVOOX.id, Jakarta - Iga bakar boleh dibilang sebagai salah satu hidangan yang tak pernah gagal menggoda untuk segera mencicipi. Apalagi jika hidangan yang terbuat dari daging sapi itu dibumbui ala makanan khas Purwakarta, Jakarta Barat yakni Sate Maranggi.
Hidangan seperti itu kini juga dapat ditemukan di restoran De' Kafe, Hotel Mercure Jakarta Cikini, Jalan Cikini Raya, No.66, Jakarta. Excecutive Chef De' Kafe, Mochamad Feisal Rachman mengatakan menu tersebut sengaja dibuat untuk mengombinasikan steik dan Sate Maranggi.
Dari tampilannya menu yang satu ini sangat menggoda karena ukurannya cukup besar. Warnanya pun tidak kalah menarik, karena dari kejauhan karamelisasinya sudah terlihat cantik, ditambah dengan berbagai macam sayuran.
Satu porsi Iga Bakar Maranggi De' Kafe, kata Chef Rachman, memiliki bobot kurang lebih 190 hingga 300 gram termasuk tulang. Teksturnya sangat empuk, dan menawarkan citarasa manis dan marinasi gurih yang meresap hingga ke dalam. Ia juga menawarkan kesegaran sayuran seperti buncis dan tomat ceri.
Tak berhenti di situ, Iga Bakar Maranggi yang satu ini juga menawarkan sensasi rasa pedas dari sambal khas De' Kafe yakni Sambel Gacor. Rasa gurih, wangi, sekaligus segar pun muncul lewat Nasi Daun Jeruk yang turut menjadi bagian dari menu tersebut.
"Sambel Gacor ini cuma ada di sini. Namanya Sambel Gacor itu karena biasanya orang kalau makan sambel sampai bibirnya gacor begitu. Ini dibuatnya dari kencur, bawang merah terus ada cabai merah kemudian diproses lagi dengan minyak," tutur Chef Rachman.
Selain menyajikan Iga Bakar Maranggi, Chef Rachman kali ini juga menyajikan masakan khas Tiongkok yakni Sapo Tahu. Menu yang tak asing bagi para vegetarian ini, terdiri dari bahan seperti pakcoy, potongan jagung muda, brokoli, kubis, wortel, dan lempengan tahu.
Semua bahan-bahan itu ditumis menjadi satu. Selain itu, ia juga dilumuri menggunakan saus yang terbuat dari bahan-bahan seperti jahe dan bawang putih. Menariknya, Pakcoy De' Kafe ini, kata Chef Rachman, dipanen langsung dari kebun hidroponik yang ada di dalam Hotel Mercure Jakarta Cikini.
Chef Rachman juga mengatakan, para tamu hotel maupun pelanggan restoran kini juga dapat memesan kue Lapis Surabaya. Pasalnya Hotel Mercure Jakarta Cikini kini juga telah membuka De' Rotie di sudut depan De' Kafe.
"Jadi semenjak kita buka De' Rotie itu mau bawa oleh-oleh begitu juga bisa. Mungkin banyak juga ya diluar yang jual kue, tapi kami bikinnya memang khas, tidak terlalu manis, karena sekarang itu kan juga lebih ke arah konten sehat," tuturnya.
Chef Rachman menambahkan, kue Lapis Surabaya selain bisa dibeli langasung di De' Rotie, juga bisa dipesan tiga jam sebelum diambil. Para pelanggan juga dapat memilih varian, mulai yang rendah kalori, hingga bebas Gluten.
Sementara itu, Excecutive House Keeper Mercure Jakarta Cikini, Henri mengatakan kebun hidroponik hotel ini sebenarnya dibuat sebagai bagian dari program Planet 21. Program itu sendiri digencarkan oleh Accor yang menaungi brand Mercure, sebagai bentuk komitmennya terhadap pengembangan hotel berkelanjutan.
Menurut Henri, ide untuk membuat kebun hidroponik itu muncul sejak 2017. Meski di beberapa bulan pertama sempat mengalami kegagalan, akan tetapi ia kemudian mulai terlihat berkembang setelah berjalan lima bulan. Menginjak usia satu tahun, kebun hidroponik yang semula hanya menggunakan 1 modul berisi 100 pot, kemudian juga bertambah menjadi 200 pot.
"Bibitnya macam-macam, tapi biasanya yang kita tanam itu memang kita pilih yang bisa kita konsumsi. Paling sering ya Pakcoy, ada juga bayam dan kangkung. Ini panen yang terakhir ada Pakcoy dan Bayam Merah," tutur Henri.

0 comments