Data Produksi Malaysia Bebani Harga CPO di Akhir Pekan ini

IVOOX.id, Jakarta - Malaysian Palm Oil Board (MPOB), sebuah institusi resmi yang mengurus perdagangan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Malaysia, pada Kamis (10/08/2017) mempublikasikan pengumuman resmi bahwa produksi CPO Malaysia naik 16,8% menjadi 1,89 juta ton pada Juli 2017 dibanding satu bulan sebelumnya 1,78 juta ton.
Publikasi resmi mengenai produksi CPO Malaysia tersebut ternyata direspon negatif oleh pasar, sehingga harga CPO pada Jumat (11/08/2017) ini diperkirakan bakal mengalami penurunan di Malaysia setelah dibuka melemah ke level 2.636 ringgit per ton.
"Respon negatif muncul karena kenaikan volume produksi CPO tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan hasil polling yang dilakukan Reuters terhadap pelaku pasar sebelumnya yang memperkirakan kenaikan tersebut hanya 6,5%," ujar Faisyal, analis produk-produk komoditi PT Monex Investindo di Jakarta, Jumat (11/08/2017).
Sementara itu, data pemerintah Malaysia menunjukkan bahwa produksi CPO pada Juli 2017 meningkat 20,7% menjadi 1,83 juta ton. Data tersebut juga lebih tinggi dibandingkan perkiraan pertumbuhan yang hanya sekitar 11% menjadi 1,68 juta ton.
"Disamping data tersebut, penurunan harga CPO Malaysia juga dipicu oleh penurunan lanjutan harga minyak mentah global akibat kecemasan pasar terhadap tingginya pasokan di pasar global,â" imbuhnya.
Faisyal juga mengemukakan, harga CPO pada perdagangan Jumat ini diprjadediksi bergerak antara 2.570-2.700 ringgit per ton. Harga CPO diperkirakan bakal lebih dulu menyentuh level 2.600 ringgit per ton sebelumny akhirnya terkulai di level 2.570 ringgit per ton.
"Jika terjadi tren kenaikan harga, maka harga CPO tersebut akan berupaya untuk menembus level 2.675 ringgit per ton sebelum akhirnya mencapai level 2.700 ringgit per ton," pungkas Faisyal.[abr]

0 comments