Data Permintaan Energi China dan Perang Dagang Tekan Harga Minyak Hingga 3%

IVOOX.id, New York - Perang dagang AS-China memanas dan data impor yang menunjukkan perlambatan permintaan energi di China menekan pergerakan harga minyak dunia, dengan ditutup melemah lebih dari 3 persen di akhir perdagangan Rabu atau Kamis (9/8) dinihari WIB.
Harga patokan internasional, minyak mentah Brent, turun USD2,37 atau 3,17 persen menjadi USD72,28 per barel di New York. Sedangkan harga minyak patokan Amerika, West Texas Intermediate (WTI), merosot USD2,23 atau sekitar 3,22 persen menjadi USD66,94 per barel, setelah sempat menyentuh USD66,32 yang merupakan level terendah sejak 22 Juni.
China mengumumkan tarif tambahan sebesar 25 persen pada impor Amerika senilai USD16 miliar, dari bahan bakar dan produk baja hingga mobil dan peralatan medis.
Perang dagang yang meningkat itu telah mengguncang pasar global. Investor khawatir potensi perlambatan dari dua ekonomi terbesar dunia itu akan memangkas permintaan komoditas.
Impor minyak mentah China sedikit pulih pada bulan lalu setelah dua kali penurunan bulanan berturut-turut, tetapi tetap rendah karena perlambatan permintaan dari kilang independen yang lebih kecil.
Pengiriman ke importir minyak mentah terbesar di dunia itu pada periode Juli naik menjadi 8,48 juta barel per hari dari 8,18 juta bph setahun sebelumnya dan 8,6 juta bph, Juni, menurut data Bea Cukai. Namun, impor Juli masih yang terendah ketiga sepanjang tahun ini.
Sementara itu, Badan Informasi Energi (IEA) AS melaporkan persediaan minyak mentah Amerika hanya turun 1,4 juta barel dalam sepekan terakhir, kurang dari setengah perkiraan analis sebesar 3,3 juta barel, sehingga turut menekan harga.

0 comments