Data Intelijen AI: Netanyahu Bakal Kalah Pemilu Pekan Depan

IVOOX.id, Tel Aviv - Data menunjukkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan partainya Likud-nya akan kehilangan kekuasaan dalam pemilihan umum yang ditetapkan 17 September pekan depan, demikian menurut GeoQuant, perusahaan yang mengklaim diri sebagai "intelijen risiko politik yang digerakkan oleh kecerdasan buatan (AI)".

"Risiko Instabilitas Pemerintah" Israel terus melonjak dalam pemungutan suara, menurut GeoQuant, memperkuat prediksi perusahaan itu sejak Mei bahwa Netanyahu akan gagal.

"Meskipun Netanyahu baru-baru ini berjanji untuk mencaplok wilayah di Lembah Jordan jika dia terpilih kembali - pemerintah yang dipimpin Likud saat ini terlalu lemah untuk selamat dari pemilihan," kata Geoquant dalam sebuah catatan, Sabtu (14/9).

Seperti diketahui, selama ini, Netanyahu selalu memainkan isu keras terhadap Palestina dan mengedepankan politik ekspansif untuk memenangkan suara kelompok garis keras Yahudi.

GeoQuant juga menandai "Risiko Pemerintah" pada level tertinggi sepanjang masa dalam seri waktu hampir tujuh tahun perusahaan itu berkiprah. "Risiko Dukungan Kelembagaan," yang GeoQuant katakan "mengukur dukungan petahana dari lembaga-lembaga politik, hukum dan administrasi utama," juga berada pada puncak baru.

Itu menunjukkan “Kegagalan Netanyahu untuk membentuk pemerintahan pada Mei, terkait pertentangan dari saingan kanan Avigdor Lieberman / Yisrael Beiteinu, dan ancaman yang terus-menerus dari tuduhan korupsi” telah merusak potensinya terpilih kembali, ” kata perusahaan itu.

Sebelumnya, Dow Jones mengatakan bahwa Netanyahu terpaut tipis dalam kontes pemilihan dekat dengan saingan utamanya, mantan Jenderal Benny Gantz, dengan jajak pendapat akhir jelang pemungutan suara Selasa yang menunjukkan bahwa tidak ada pihak yang siginifikan untuk memerintah."(Bloomberg)