Data Ekonomi China Merah, Bursa Eropa Berakhir Variatif

IVOOX.id, Frankfurt - Bursa ekuitas Eropa berakhir variatif pada penutupan perdagangan, Senin (21/1), terpengaruh data ekonomi yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan di China ke level terendah 28 tahun.
Indeks berbasis luas, pan-European Stoxx 600, turun 0,19 persen atau 0,69 poin ke level menjadi 356,36.
Di Frankfurt, Jerman, indeks DAX-30 melemah 0,62 persen atau 69,34 poin, menjadi 11.136,20 poin.
Perusahaan barang-barang kimia dan konsumen Henkel mencatat kerugian paling banyak (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 9,75 persen.
Disusul oleh saham kelompok perusahaan energi RWE dan perusahaan telekomunikasi Deutsche Telekom, yang masing-masing kehilangan 3,11 persen dan 2,42 persen.
Di sisi lain penyedia teknologi internet dan jasa keuangan global Wirecard membukukan keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya menguat 2,77 persen.
Diikuti oleh saham asosiasi perumahan Vonovia serta pembuat pakaian dan peralatan olahraga Adidas yang masing-masing naik 1,50 persen dan 0,98 persen.
Henkel adalah saham yang paling aktif diperdagangkan sepanjang hari dengan omset mencapai 361,2 juta euro (410,3 juta dolar AS). Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Di London, Inggris, indeks acuan FTSE-100 di Bursa Efek London hanya bertambah 0,03 persen atau 2,26 poin, menjadi 6.970,59 poin.
Kingfisher, perusahaan perbaikan rumah internasional, mencatat kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chip, dengan harga sahamnya jatuh 4,01 persen.
Diikuti saham Antofagasta, perusahaan pertambangan tembaga, yang merosot 2,83 persen, serta Smurfit Kappa Group, sebuah perusahaan kemasan kertas bergelombang terkemuka, turun 2,43 persen.
Sementara itu, Melrose Industries, sebuah perusahaan berbasis di London yang berspesialisasi dalam membeli dan meningkatkan bisnis berkinerja buruk, meningkat 1,92 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer).
Disusul saham Hargreaves Lansdown dan DCC, yang masing-masing menguat 1,50 persen dan 1,40 persen.
Sedangkan di Bursa Prancis, indeks acuan CAC-40 di Paris turun 0,17 persen atau 8,15 poin, menjadi 4.867,78 poin dan saham perusahaan ritel, Carrefour merosot.
Pemimpin transformasi digital Prancis, Atos, kehilangan 1,44 persen, menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan telekomunikasi internasional Bouygues yang merosot 1,43 persen, dan pengecer multinasional Prancis, Carrefour turun 1,26 persen.
Sementara itu, konglomerat produsen barang fashion mewah multinasional Prancis LVMH naik 1,52 persen, merupakan peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan makanan internasional Prancis Danone yang menguat 0,95 persen, dan kelompok perusahaan kedirgantaraan Eropa Airbus naik 0,90 persen, demikian dirilis Antara.

0 comments