Dari 5,5 Juta Hektare, Baru 4 Persen Luas Lahan Sagu yang Termanfaatkan | IVoox Indonesia

May 1, 2025

Dari 5,5 Juta Hektare, Baru 4 Persen Luas Lahan Sagu yang Termanfaatkan

antarafoto-produksi-sagu-di-kendari-17072024-andry-1
Perajin memikul serbuk parutan pohon sagu untuk dibuat menjadi tepung sagu di Kelurahan Sambuli, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (17/7/2024). Pengolah sagu di wilayah tersebut mengaku mampu memproduksi tepung sagu hingga 5 ton per bulan dengan harga jual Rp2.600 per kilogram yang dijual ke pasar tradisional dan luar provinsi. ANTARA FOTO/Andry Denisah

IVOOX.id – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan dari total potensi lahan sagu yang ada, Indonesia baru mengoptimalkan pemanfaatannya sekitar 4% lahan. Padahal kata dia Indonesia memiliki lahan sagu terbesar, yakni 85% dari total lahan sagu yang tersebar di seluruh dunia.

Hal ini disampaikan Agus dalam acara Simposium Nasional Industri Pengolahan Sagu di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (29/7/2024).

"Indonesia memiliki potensi luas lahan sagu terbesar di dunia. Dari 6,5 juta hektare (ha) lahan sagu di seluruh dunia, sekitar 5,5 juta ha atau 85%-nya berada di Indonesia," kata Agus dikutip dari kanal YouTube Kemenperin Senin (29/7/2024).

"Namun dari data statistik perkebunan Kementan 2022, kurang dari 4% luas areal sagu kawasan nasional yang baru termanfaatkan. Atau seluas 212.468 hektare dengan total produksi sagu sebanyak 385.905 ton pada tahun 2022," katanya.

Agus mengatakan, potensi lahan sagu yang paling luas tersebar di wilayah Papua yakni sekitar 5,2 juta hektare. Namun produsen sagu terbesar ada di provinsi Riau dengan hasil mencapai 285.468 ton yang berasal dari lahan seluas 76.597 hektare.

"Meski punya lahan yang lebih rendah, tingkat produktivitas tanam di Riau jauh lebih tinggi dari Papua. Di mana Riau menghasilkan sagu 3,73 ton per hektare dan Papua hanya 1,21 ton per hektare," kata Agus.

"Provinsi Maluku (peringkat ke-3 nasional) yang hanya menghasilkan 0,27 ton sagu per hektare," ujarnya.

Agus mengakui pemanfaatan sagu di Indonesia masih terkendala beberapa hal termasuk dukungan infrastruktur dan fasilitas pada alur rantai pasok bahan baku yang masih sederhana dan minim. Menurutnya area lahan sagu di Indonesia didominasi oleh perkebunan rakyat dengan penguasaan lahan sebesar 94,34 persen dan kontribusi produksi sagu mencapai 99 persen

"Namun infrastruktur perkebunan rakyat ini masih sangat sederhana dengan fasilitas penunjang yang sangat minim. Hal ini menyebabkan rantai supply sagu dari hulu ke hilir menjadi sangat terbatas," ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply