Danantara Indonesia dan INA Jalin Kemitraan Strategis dengan Eramet untuk Dukung Hilirisasi Nikel Nasional | IVoox Indonesia

June 7, 2025

Danantara Indonesia dan INA Jalin Kemitraan Strategis dengan Eramet untuk Dukung Hilirisasi Nikel Nasional

Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir
Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir ditemui usai acara Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure Investment di Jakarta, Minggu (25/5/2025). (ANTARA/Muzdaffar Fauzan)

IVOOX.id – Danantara Indonesia dan Indonesia Investment Authority (INA) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan raksasa pertambangan asal Prancis, Eramet, guna menjajaki pembentukan platform investasi dari hulu hingga hilir di sektor nikel Tanah Air.

Penandatanganan kerja sama ini berlangsung di Istana Negara, Jakarta, dan disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto serta Presiden Prancis Emmanuel Macron, menandai tonggak penting dalam kerja sama strategis antar kedua negara.

Kemitraan ini bertujuan membangun ekosistem bahan baku baterai kendaraan listrik (EV) yang terintegrasi dan berkelanjutan di Indonesia. Selain mengevaluasi proyek-proyek potensial di sektor nikel, para pihak akan menyusun peta jalan kolaboratif untuk memperkuat rantai pasok EV nasional yang bernilai tambah tinggi.

Chief Investment Officer Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, menyebut kerja sama ini sebagai langkah konkret memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik global.

“Kolaborasi ini mencerminkan komitmen tiga pihak untuk mendorong investasi hilirisasi nikel kelas dunia di Indonesia. Kami tidak hanya fokus pada efisiensi dan nilai ekonomi, tetapi juga menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan dengan standar internasional,” ujar Pandu dalm keterangan resmi yang diterima ivoox.id Kamis (29/5/2025).

Dalam skema kemitraan ini, Danantara Indonesia dan INA akan fokus pada penyediaan pendanaan jangka panjang, sedangkan Eramet berperan lewat keahlian teknis dan pengalaman globalnya dalam menjalankan proyek tambang berskala besar dengan prinsip keberlanjutan.

Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah, menilai langkah ini sebagai bagian dari strategi jangka panjang INA dalam memperkuat rantai pasok dan hilirisasi mineral kritis nasional.

“Sinergi ini menggabungkan keunggulan teknis Eramet dan kapabilitas pembiayaan strategis dari INA dan Danantara. Ini bentuk komitmen kami dalam membangun fondasi industri bernilai tambah di dalam negeri serta menarik investasi berkualitas ke sektor-sektor strategis,” ujar Ridha.

Dari sisi mitra asing, Chief Executive Officer Eramet Group, Paulo Castellari, menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama ini. Menurutnya, Eramet telah berkontribusi sejak 2006 di Indonesia melalui proyek tambang nikel di Weda Bay, Maluku, yang merupakan salah satu cadangan nikel terbesar di dunia.

“Kami menyambut baik inisiatif ini. Fokus Danantara dan INA terhadap hilirisasi dan transisi energi sejalan dengan ambisi strategis Eramet. Kami siap memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan industri baterai EV berbasis nikel di Indonesia,” ujar Paulo.

Eramet juga diketahui telah menjalin kerja sama dengan Badan Geologi sejak 2024 dalam rangka studi dan eksplorasi mineral kritis seperti lithium untuk mendukung target transisi energi nasional.

0 comments

    Leave a Reply