Dampak Ketegangan Timur Tengah, Bursa Eropa Melorot | IVoox Indonesia

June 21, 2025

Dampak Ketegangan Timur Tengah, Bursa Eropa Melorot

bursa jerman

IVOOX.id, Paris - Bursa saham Eropa ditutup lebih rendah pada hari Senin (6/1) malam WIB, karena investor memantau meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.

Pan-Eropa Stoxx 600 sedikit mengupas kerugian awal tetapi masih turun 0,45% pada penutupan. Sektor travel dan leisure, otomotif, dan kimia semuanya turun lebih dari 1% saat hampir semua sektor diperdagangkan di zona merah.

Pelaku pasar lari dari aset berisiko seperti ekuitas demi alternatif yang lebih aman seperti emas dan obligasi setelah serangan udara AS pekan lalu menewaskan komandan militer Iran, Qasem Soleimani, di Irak. Serangan itu telah meningkatkan hubungan yang sudah tidak stabil antara Washington dan Teheran.

Minyak juga melonjak karena meningkatnya ketegangan AS-Iran, di tengah kekhawatiran hal itu dapat mengganggu pasokan dari Timur Tengah. Minyak mentah berjangka Brent naik 0,6%, atau 43 sen, pada $ 68,60 per barel pada pukul 4:30 malam. Waktu London. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,3%, atau 17 sen, menjadi $ 63,22.

Selama akhir pekan, parlemen Irak mengeluarkan resolusi yang menyerukan agar pemerintah mengusir pasukan asing dari negara itu. Presiden Donald Trump menanggapi dengan mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap Irak. Sementara itu, Iran telah menyatakan tidak akan lagi mematuhi pembatasan pengayaan uranium yang disepakati dalam perjanjian nuklir 2015.

Kembali di Eropa, pemimpin Sosialis Spanyol Pedro Sanchez gagal mendapatkan dukungan parlemen untuk membentuk pemerintahan. Dia akan memiliki kesempatan lain pada hari Selasa, ketika pemungutan suara lain akan diadakan di mana dia hanya membutuhkan mayoritas sederhana.

Di tataran data ekonomi, aktivitas bisnis zona euro melayang hampir ke titik stagnasi pada bulan Desember, menurut angka akhir komposit PMI (indeks manajer pembelian) IHS Markit yang diterbitkan Senin.

Indeks PMI blok mata uang tunggal naik hingga 50,9 pada Desember dari 50,6 November, sedikit mengalahkan ekspektasi tetapi tetap tepat di atas tanda 50, yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi.(CNBC)

0 comments

    Leave a Reply