Covid-19 di DKI Capai Rekor Tertinggi Sejak Maret, Yakni 1.114 Kasus | IVoox Indonesia

June 6, 2025

Covid-19 di DKI Capai Rekor Tertinggi Sejak Maret, Yakni 1.114 Kasus

pasien covid-19
Tim medis RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur, membawa Pasien Dalam Pengawasan (PDP) untuk dirujuk ke RSUP Persahabatan, Pulogadung, Rabu (4/3/2020). (ANTARA/HO).

IVOOX.id, Jakarta - Jumlah kasus positif Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di DKI Jakarta, pada MInggu (30/8 kembali mencapai rekor tertinggi, yakni 1.114, melampaui hari Sabtu (29/8) sebanyak 888 kasus

Dengan pertambahan kasus baru sebanyak 1.114 ini, total kasus paparan akibat virus novel corona jenis baru ini di Ibu Kota menjadi 39.280 kasus, bertambah signifikan dari sebelumnya sejumlah 38.166.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menerangkan bahwa dari penambahan 1.114 kasus COVID-19 ini, sebanyak 385 kasus di antaranya adalah akumulasi data selama tujuh hari sebelumnya yang baru dilaporkan.

Sebagian besar terpapar COVID-19 saat libur panjang akhir pekan (long weekend) pada rentang waktu 16-22 Agustus 2020.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, pertambahan kasus sebanyak 1.114 kasus ini juga paling tinggi di antara pertambahan kasus selama sepekan. Pada Sabtu (29/8) sebanyak 888, pada Jumat (28/8) 816 kasus, Kamis (27/8) 820 kasus dan pada Rabu (26/8) sebanyak 711 kasus.

Pada Selasa (25/8) sebanyak 636 kasus, Senin (24/8) 659 kasus dan pada Ahad (23/8) sebanyak 637 kasus.

Dwi menjelaskan bahwa 70 persen kasus positif pada hari ini adalah kasus yang diambil spesimen pada 24 dan 25 Agustus 2020. Jika dihitung mundur, masa inkubasi tersering adalah enam hari

Inkubasi adalah lama waktu dari virus masuk sampai dengan menimbulkan gejala. Lalu pasien mengakses pemeriksaan PCR 1-2 hari kemudian, maka periode penularan tertinggi terjadi pada 16-17 Agustus 2020.

Angka pengambilan spesimen pada 27 Agustus juga cukup tinggi dan perlu dipertimbangkan efek long weekend 2 minggu berturut-turut. "Perlu adanya kewaspadaan dan usaha bersama, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, dalam melihat tren kenaikan kasus ini," ujarnya.

Selain itu, untuk penambahan kasus baru hari ini, 57 persen atau sebanyak 630 kasus di antaranya adalah hasil tracing Puskesmas dengan melakukan pemeriksaan kepada kontak erat pasien positif.

Sedangkan, dari active case finding yang dilakukan Puskesmas, ditemukan enam kasus baru. Kemudian dari passive case finding di RS dan klinik ditemukan sebanyak 478 kasus baru

Tracing ratio di DKI Jakarta saat ini adalah enam. Artinya dari satu kasus positif, rata-rata enam orang kontak erat yang akan diperiksa/dites PCR.

Kendati terdapat tren kenaikan pada kasus harian, namun tingkat kematian (case fatality rate/CFR) menurun. Hingga 30 Agustus 2020, CFR di DKI Jakarta adalah 3 persen.

0 comments

    Leave a Reply