China Stop Impor Produk Pertanian AS, Sasar Petani Pendukung Trump

IVOOX.id, Beijing - Beijing menyatakan perusahaan China telah menghentikan impor produk pertanian AS, pukulan baru terhadap petani AS setelah selama setahun perang dagang berlangsung permintaan terus menurun.
Selain itu, ungkap Kementerian Perdagangan China, Selasa (68), pihaknya juga dapat mengenakan tarif tambahan pada produk-produk pertanian AS.
Hambatan terhadap produk pertanian ini jelas menargetkan negara-negara bagian yang mengandalkan produk pertanian dan dikenal sebagai basis pendukung Presiden Donald Trump pada Pilpres 2016.
Seperti diberitakan, Trump mengatakan pada Kamis (1/8) bahwa Beijing belum memenuhi janji untuk membeli sejumlah besar produk-produk pertanian AS dan bersumpah untuk mengenakan tarif baru sekitar 300 miliar dolar AS dari barang-barang China, yang langsung meredupkan prospek kesepakatan perdagangan kedua negara.
China pada Senin (5/9) juga membiarkan yuan melemah melewati level tujuh per dolar untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, dan Amerika Serikat langsung menyebut Beijing sebagai manipulator mata uang.
Presiden Federasi Biro Pertanian AS, Zippy Duvall menyebutkan pengumuman dari China itu "pukulan berat bagi ribuan petani dan peternak yang sudah berjuang untuk bertahan hidup."
Tarif yang diberlakukan oleh China pada kedelai AS telah memangkas ekspor tanaman AS yang paling berharga dan memaksa pemerintah Trump untuk memberikan kompensasi kepada petani selama dua tahun dengan gabungan pengeluaran sebanyak 28 miliar dolar AS.
China mengimpor 9,1 miliar dolar AS hasil pertanian AS pada 2018 - terutama kedelai Sc1, susu, sorgum dan babi LHc1 - turun dari 9,5 miliar dolar AS pada 2017, menurut Biro Pertanian Amerika.
Dewan Produsen Daging Babi Nasional mengatakan dalam sebuah surat elektronik bahwa penting untuk mengakhiri perang dagang sehingga produsen daging babi dapat "lebih berpartisipasi penuh dalam peluang penjualan bersejarah."
Wabah Demam Babi Afrika telah membunuh jutaan babi di China. Eksportir daging AS berharap untuk mengambil keuntungan dari penyakit ini untuk mengekspor lebih banyak daging babi ke China tetapi 62 persen tarif pembalasan membatasi penjualan dari Amerika Serikat.
Kementerian Perdagangan China mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka berharap Amerika Serikat akan menepati janji dan menciptakan "kondisi yang diperlukan" untuk kerja sama bilateral.

0 comments