Chelsea Bakal Menjadi Ujian Sulit Bagi City

IVOOX.id, London – Manchester City menghadapi ujian penting dan sulit dalam upaya mempertahankan gelar Liga Inggris. “The Citizen” yang kini memimpin klasemen sementara Liga Inggris akan berhadapan dengan Chelsea, akhir pekan ini.
Kemenangan City atas Everton tengah pekan ini mengangkat tim asuhan Guardiola di atas Liverpool dengan selisih gol. Situasi itu meningkatkan tekanan pada tim asuhan Jurgen Klopp.
Setelah dua hasil imbang beruntun yang menahan laju mereka, Liverpool kini tidak memiliki ruang untuk kesalahan ketika menjamu Bournemouth di Anfield.
Pep Guardiola telah menantang Manchester City untuk membuktikan bahwa tim asuhannya mampu menahan Liverpool dengan mengalahkan Chelsea di Stadion Etihad, Minggu (10/2).
Setelah menggusur Liverpool dari puncak klasemen meski tertinggal tujuh poin hanya beberapa pekan lalu, City berada di depan, meskipun memainkan laga lebih banyak. Tapi, dengan Liverpool bermain 24 jam sebelumnya, Guardiola tahu City harus tetap waspada terhadap Chelsea yang berada di posisi keempat.
“Sekarang datang ujian besar yang harus kami hadapi. Chelsea adalah tim luar biasa yang memiliki tujuh hari untuk persiapan,” ujar Guardiola.
“Ini benar-benar seperti final bagi kami akhir pekan ini. Jika kami dapat mengambil poin ini, ini adalah langkah maju yang besar,” sambungnya.
Di sisi lain, Chelsea telah berada dalam kekacauan saat kalah dari Huddersfield akhir pekan lalu. Tapi tim asuhan Maurizio Sarri itu merupakan tim pertama yang membuat City mengalami kekalahan pertama di Liga Inggris sejak April lalu. “ The Blues” menang 2-0 di Stamford Bridge pada bulan Desember lalu.
Ketika Liverpool masih memimpin klasemen beberapa menit sebelum pertandingan melawan Leicester pekan lalu, Kop memberikan pujian bagi mantan pelatih “The Reds”, Rafael Benitez.
Benitez berhasil membuat Newcastle merebut kemenangan atas Manchester City pada malam sebelumnya. Hasil itu membuat Liverpool tetap berada di jalur menuju gelar Liga Inggris pertama mereka sejak 1990.
Tapi entah mengapa, perayaan yang menggembirakan itu diredam oleh adanya ketegangan yang membuat skuad “The Reds” gugup secara tiba-tiba. Leicester menyerang untuk bangkit dan berhasil meraih poin. Hasil tersebut menjadi anti-klimaks yang diikuti oleh penampilan tidak bersemangat dalam hasil imbang kontra West Ham hari Senin lalu.
Meski tertahan dua kali, bek Liverpool Andrew Robertson mengatakan periode frustrasi hanyalah kedipan yang bisa disembuhkan dengan hasil positif melawan Bournemouth pada Sabtu.
“Saya tidak akan mengatakan itu kemerosotan. Orang-orang membicarakan tentang tekanan karena kami belum pernah berada di posisi ini, tetapi ini baru bulan Februari. Semua orang perlu santai dan mencoba dan menikmati setiap pertandingan,” ujarnya.
Sementara itu, meskipun hanya terpaut lima poin di belakang City dan Liverpool, gelandang Tottenham Harry Winks mengakui adalah hal yang bodoh untuk mulai memimpikan mahkota liga Inggris pertama sejak 1961.
Winks paham bahwa Tottenham, pemenang dari tiga pertandingan liga terakhir mereka, masih berada jauh dari kedua tim itu saat mereka melakoni pertandingan kandang melawan Leicester, Minggu.
“Sulit. Kami kalah dari Wolves dan orang-orang mengatakan bahwa kami keluar dari perburuan gelar. Sudah waktunya bagi kami untuk mendapatkan kembali posisi empat besar dan kemudian kami menang melawan Newcastle dan orang-orang mengatakan kami kembali di dalamnya,” ujarnya. “Pada akhir musim kita akan melihat itu dan sejauh mana kami berada di belakang perburuan gelar,” sambungnya. (luthfi ardi)

0 comments