Celios Sebut Tapera Bisa Digulirkan untuk Bangun IKN hingga Makan Siang Gratis

IVOOX.id – Lembaga kajian ekonomi, Center of Economic and Law Studies (Celios) menyebut dana tabungan perumahan rakyat (Tapera) memungkinkan dialokasikan untuk mendanai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara hingga program makan siang gratis.

Hasil riset yang dilakukan CELIOS menunjukkan dana Tapera ini ditempatkan di Surat Berharga Negara (SBN) dalam porsi besar sehingga tidak menutup kemungkinan untuk membiayai APBN.

"Penggunaannya pun tidak akan terbatas pada perumahan, melainkan dapat digunakan untuk program pemerintah, mulai dari pembangunan IKN hingga makan siang gratis ke depan," demikian tertulis dalam laporan Celios dikutip pada Selasa (4/6/2024).

Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira dan Direktur Ekonomi CELIOS Nailul Huda menjabarkan berdasarkan temuan CELIOS dana untuk SBN bisa mencapai Rp61 triliun. Dengan target Rp160 triliun penerbitan SBN pada tahun 2024, maka 37% penerbitan SBN bisa terpenuhi hanya dari BP Tapera.

"Jadi klaim bahwa Tapera tidak ada sangkut pautnya dengan APBN adalah tidak benar," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Selain itu menurut CELIOS wajar jika masyarakat Indonesia meragukan pengelolaan uang Tapera nantinya. Pasalnya masih banyak kasus-kasus korupsi dari pengelolaan dana publik.

Misalnya kasus PT Asuransi Jiwasraya, PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri), hingga PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen).

CELIOS pun memberikan sejumlah masukan kepada pemerintah, salah satunya dengan melakukan perubahan agar tabungan Tapera hanya diperuntukkan untuk ASN, TNI/Polri, sedangkan pekerja formal dan mandiri bersifat sukarela. 

"Kedua, mendorong transparansi pengelolaan dana Tapera termasuk asesmen imbal hasil (yield) dari tiap instrumen penempatan dana. Ketiga, memperkuat tata kelola dana Tapera dengan pelibatan aktif KPK, dan BPK. Keempat, meningkatkan daya beli masyarakat agar kenaikan harga rumah bisa di imbangi dengan naiknya pendapatan rata-rata kelas menengah dan bawah," katanya.