Cegah Stunting dan Penyebaran Pandemi Covid-19 dengan Menerapkan Pola Hidup Sehat | IVoox Indonesia

June 17, 2025

Cegah Stunting dan Penyebaran Pandemi Covid-19 dengan Menerapkan Pola Hidup Sehat

Viktor Laiskodat
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat. (Antara/ Benny Jahang)

IVOOX.id, Kupang – Sudah jauh-jauh hari pemerintah mengkampanyekan pola hidup sehat untuk mencegah stunting, hal ini juga bisa mempersempit penyebaran virus covid-19.

Pemerintah melakukan gerakan sosial 3P (Pahami, Perduli dan Partisipasi), untuk memberdayakan masyarakat dalam menanggulangi Stunting. Gerakan sosial ini memberdayakan masyarakat untuk Peduli, mulai peduli lingkungan sekitar, lihat kondisi balita di keluarga atau lingkungan sekitar.

Pahami, carilah informasi sebanyak mungkin, melalui media apapun tentang stunting atau kekurangan gizi kronik ini. Terakhir, Berpartisipasi, berikan informasi yang benar pada keluarganya dan edukasi mereka.

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Victor Laiskodat mengungkapkan kampanye pencegahan Stunting dengan menerapkan pola hidup sehat, itu sejalan dengan upaya mencagah wabah Covid-19 di NTT. Untuk itu Gubernur menghimbau untuk masyarakat menerapkan pola hidup sehat.

"Terapkan pola hidup bersih, lingkungan bersih, dan komsumsi makanan bergizi," ujar Gubernur, Rabu (6/5).

Victor Laiskodat mengaku sejak lama telah menjalankan gerakan 3P dalam rangka pencegahan Stunting di Provinsi NTT. Imbauan menerapkan pola hidup sehat ini dilakukan, terutama bagi jajaran ASN lingkup pemprov NTT, termasuk dilakukannya kampanye Stunting mengingat NTT termasuk daerah yang tinggi angka penderita stunting.

Apalagi dengan kondisi saat ini menghadapi Pandemi Covid-19, menerapkan pola hidup sehat sangat penting agar masyarakat terhindar dari Covid-19 dan memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Lewat ini (Gerakan 3P) berangkat dari ASN, membudaya ke masyarakat. Supaya masyarakat memiliki pemahaman yang benar, tumbuh kepedulian, dan terdorong berperan, berpartisipasi menjadi pelopor untuk memutus penularan virus Covid-19," ujar Gubernur.

Di NTT sendiri, belum ada korban jiwa , namun pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 12 orang dan satu orang dinyatakan sembuh.

Masuknya Pandemi Covid-19 di Indonesia sejak awal maret lalu itu membuat perubahan di tengah masyarakat. Mulai menjaga kebersihan, dan rajin mencuci tangan. Apalagi saat virus berbahaya ini masuk ke NTT kata dia, phyisical distancing serta protokol kesehatan lebih dimaksimalkan.

Gubernur mengharapkan, tokoh masyarakat turut berpartisipasi mengajak masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat, dan mengonsumsi makanan yang bergizi untuk dalam jangka pendeknya mencegah penyebaran Covid-19 dan jangka panjangnya menghentaskan stunting.

Dihubungi melalui sambungan telepon, Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika Wiryanta, mengamini pernyataan Gubernur NTT, tentang kampanye pemerintah tentang penerapan pola hidup sehat dimasyarakat yang selaras dengan upaya pencegahan penyebaran pandemic Covid-19 dewasa ini.

“Saya sepakat bahwa kampanye untuk menerapkan pola hidup sehat yang kami kampanyekan dalam rangka pencegahan stunting selaras dengan upaya kita bersama untuk mencegah penyebaran Covid-19”, jelas Wiryanta.

Wiryanta mencontohkan kampanye untuk mencuci tangan yang dilakukan dalam pemerintah dalam rangka pencegahan Stunting, selaras dengan penyebaran Covid-19 dapat dihambat lewat kebiasaan mencuci tangan.

“Contoh sederhana adalah kebiasaan mencuci tangan, jauh-jauh hari kami telah melakukan sosialisasi dalam rangka kampanye pencegahan Sunting, nyatanya ini (cuci tangan) juga dapat menjadi salah satu upaya penghambat penyebaran Covid-19, karena kebanyakan penularan Covid melalui perantara tangan,” jelas Wiryanta.

Wiryanta menekankan pentingnya untuk mengedukasi masyarakat saat ini untuk memahami dan mencegah penyebaran Covid-19 sekaligus pencegahan stunting secara bersamaan, dengan cara penerapan pola hidup sehat.

“Stunting ini gagal tumbuh pada balita karena kekurangan gizi kronis dalam kurun waktu yang lama. Faktor penyebabnya salah satunya adalah pola hidup yang tidak sehat, Covid-19 adalah virus yang menyebabkan infeksi kronis saluran pernafasan. Kedua hal ini dapat kita cegah bersama dengan menerapkan pola hidup sehat,” jelas Wiryanta.

“Oleh karenanya masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat, agar jangka pendeknya dapan mencegah penyebaran Virus Covid-19 dan jangka panjangnya mencegah Stunting,” tutup Wiryanta.

Sementara itu dihubungi terpisah Kasubdit Informasi dan Komunikasi Kesehatan, Kominfo, Marroli J. Indarto menegaskan bahwa pemerintah terus mensosialisasikan agar masyarakat menerapkan pola hidup sehat , untuk mencegah stunting dan ini selaras dengan pencegahan penyebaran virus corona di tengah masyarakat.

“Untuk sosialisasi budaya hidup sehat kami tinggal melanjutkan, karena ini inlune dengan upaya penceghaan stunting di masyarakat, dan konten-kontennya terus kami produksi.” Tegas Maroli.

Marroli juga menegaskan bahwa Kominfo terus berupaya membuat konten-konten untuk pencegahan penyebaran Covid-19, hal ini untuk melawan berita Hoax yang terus merebak di masyarakat. Konten-konten ini juga diselaraskan dengan program pencegahan Stunting.

“Kami sudah memiliki Gerakan Generasi Bersih dan Sehat (GENBEST), untuk sosmed kami punya @genbestid, website www.genbest.id, sedangkan aplikasi ada “Anak Sehat”, saluran ini kami berdayakan juga untuk menyebar informasi yang benar tentang Covid-19, agar masyarakat terhidar dari informasi yang keliru”, tutup Maroli.

0 comments

    Leave a Reply