Catatan Akhir Tahun, KKP klaim PNBP Perikanan Budidaya Tembus Rp 80,38 Miliar

IVOOX.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan bahwa Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor perikanan budidaya telah mencapai Rp 80,38 miliar hingga 31 November 2024. Perolehan ini melampaui target yang telah ditetapkan untuk tahun ini.
"Perolehan PNBP ini merupakan akumulasi dari PNBP Satuan Kerja Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp 59,16 miliar dan Satuan Kerja Ditjen Perikanan Budidaya sebesar Rp 21,22 miliar," ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, TB Haeru Rahayu, dalam konferensi pers di Gedung Mina Bahari 4 KKP, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2024).
Menurut Haeru, atau yang akrab disapa Tebe, KKP saat ini mengoperasikan 15 Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar dari Aceh hingga wilayah lainnya di Indonesia. Dari jumlah tersebut, tiga UPT berstatus Badan Layanan Umum (BLU) dan Satuan Kerja (Satker) PNBP. Ia menambahkan, peningkatan PNBP pada BLU mencapai 158,6 persen, sementara untuk Satker PNBP peningkatannya sebesar 140,4 persen.
Meski demikian, Tebe menjelaskan bahwa capaian PNBP di Ditjen Perikanan Budidaya tidak sebesar yang dicapai oleh Ditjen Tangkap. Alasannya, Ditjen Tangkap secara langsung memperoleh PNBP dari Sumber Daya Alam (SDA).
"Sedangkan Ditjen Budidaya, berdasarkan PP 85 yang saat ini sedang direvisi, hanya mendapatkan PNBP dari produksi samping. Misalnya, hasil dari UPT kami yang setelah melaksanakan tugas pokoknya memberikan layanan, bantuan, dan sebagainya, kemudian menjual kelebihan hasil tersebut," katanya.
Selain itu, Tebe mengungkapkan bahwa KKP telah menjalankan berbagai program modeling untuk mendukung sektor budidaya. Beberapa di antaranya adalah modeling budidaya udang berbasis kawasan (BUBK), budidaya ikan nila salin di Karawang, budidaya rumput laut di Wakatobi, serta budidaya lobster di Batam, Kepulauan Riau.
Dari berbagai program tersebut, BUBK menjadi penyumbang terbesar dengan nilai produksi sementara mencapai Rp 18,4 miliar. "Modeling BUBK di Kebumen, Jawa Tengah, dibangun di lahan seluas 75 hektar dengan total 155 petak kolam budidaya. Nilai produksinya mencapai Rp 18,4 miliar dan menciptakan lapangan kerja bagi 3.161 orang," ujarnya.
Dengan pencapaian ini, KKP sampaikan sektor perikanan budidaya akan terus memberikan kontribusi yang signifikan bagi pendapatan negara sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan budidaya.

0 comments