Cadangan Devisa RI Naik Tipis Jadi 152,6 Miliar Dolar AS per Juni 2025 | IVoox Indonesia

July 10, 2025

Cadangan Devisa RI Naik Tipis Jadi 152,6 Miliar Dolar AS per Juni 2025

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso usai menghadiri acara Taklimat Media di Kantor Pusat BI, Jakarta, Senin (26/5/2025). ANTARA/Rizka Khaerunnisa

IVOOX.id – Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 sebesar 152,6 miliar dolar AS. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan, jumlah tersebut sedikit meningkat dibandingkan posisi pada akhir Mei 2025 sebesar 152,5 miliar dolar AS.

"Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar 152,6 miliar dolar AS," kata Ramdan dalam siaran pers Senin (7/7/2025).

Menurut Ramdan kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerimaan pajak dan jasa serta penerbitan global bond pemerintah, di tengah kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai respons Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.

Posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2025 kata Ramdan setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," katanya.

Ramadan mengatakan, ke depan, Bi memandang posisi cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal sejalan dengan prospek ekspor yang tetap terjaga, neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus, serta persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi yang menarik.

"Bank Indonesia terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," katanya. 

0 comments

    Leave a Reply