Bus ALS Terguling di Padang Panjang, 12 Orang Tewas dan 23 Luka-luka | IVoox Indonesia

May 14, 2025

Bus ALS Terguling di Padang Panjang, 12 Orang Tewas dan 23 Luka-luka

Petugas gabungan mengevakuasi jenazah korban kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang
Petugas gabungan mengevakuasi jenazah korban kecelakaan Bus ALS (Antar Lintas Sumatera) di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025). ANTARA FOTO/Isril Naidi/Lmo/YU/am.

IVOOX.id – Sebuah kecelakaan lalu lintas tunggal yang melibatkan bus penumpang antarkota antarprovinsi (AKAP) terjadi di Jalan Dr. Hamka, Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, pada Selasa pagi, 6 Mei 2025, sekitar pukul 08.15 WIB. Bus dengan nomor polisi B 7512 FGA milik perusahaan otobus ALS (Antar Lintas Sumatera) terguling setelah diduga mengalami rem blong.

Informasi tersebut disampaikan oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sumatera Barat dalam laporan resmi kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Bus yang dikemudikan oleh M. Syehu Hasibuan tengah melaju dari arah Bukittinggi menuju Padang sebelum mengalami insiden tragis tersebut.

"Benar telah terjadi kecelakaan lalu lintas tunggal... yang mana mobil bus ALS B 7512 FGA yang dikemudikan oleh An. M. Syehu Hasibuan datang dari arah Bukittinggi menuju Padang. Sesampai di TKP diduga mengalami rem blong, kemudian pengendara lepas kendali sehingga bus terguling keluar jalur dan menabrak tembok pagar rumah warga," tulis Kepala BPTD Kelas II Sumatera Barat, Muhammad Majid, dalam laporan tersebut.

Akibat kecelakaan ini, 12 orang dilaporkan meninggal dunia di tempat. Sementara itu, 23 penumpang lainnya mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat. Rinciannya, 17 orang dirawat di RSUD Padang Panjang, lima orang di RSI Ibnu Sina Kota Padang Panjang, dan satu korban lainnya dirawat di puskesmas.

Setelah kejadian, BPTD bersama aparat Kepolisian dan Dinas Perhubungan melakukan koordinasi di lokasi, mendata korban, serta terus memonitor perkembangan di lapangan.

Penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Namun indikasi awal mengarah pada kegagalan sistem pengereman bus. Diketahui masa berlaku uji kendaraan (uji KIR) untuk kendaraan tersebut masih aktif hingga 8 November 2025.

Terpisah, Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berhasil mengidentifikasi 12 orang korban meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan maut yang terjadi di Terminal Busur, Kota Padang Panjang.

"Total ada 12 orang jenazah di RSUD Kota Padang Panjang dan telah teridentifikasi," kata Kapolres Kota Padang Panjang AKBP Kartyana Widyarso di Kota Padang Panjang, Selasa (6/5/2025).

Kapolres menyebutkan 12 jenazah yang berhasil diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) tersebut yakni Rema Andini Pane (1,5 tahun), Naufal Rehan Pane (6 tahun), Riski Agustini Lubis (32 tahun), Melaiki Sinaga (74 tahun), Karmina Gultam (74 tahun), dan Sarudin Nainggolan (74 tahun). Berikutnya Desrita Nainggolan (50 tahun), Sri Rejeki (38 tahun), Romaida Sitanggang (74 tahun), Etrick Gustaf Wenas (26 tahun), Aryudi (38 tahun), dan Atas Silaen (30 tahun).

AKBP Kartyana mengatakan hingga pukul 17.00 WIB sudah ada perwakilan tiga keluarga jenazah yang tiba di RSUD Kota Padang Panjang untuk menjemput kerabatnya yang turut menjadi korban kecelakaan maut bus ALS tujuan Bekasi tersebut.

"Kemungkinan masih ada keluarga korban yang akan datang ke RSUD Kota Padang Panjang untuk menjemput jenazah," ujarnya.

Sementara itu, Kasubdit Dokpol Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Sumbar dr Eka Purnama Sari mengatakan petugas tidak menemukan kesulitan untuk mengetahui identitas korban karena kondisinya masih dapat dikenali termasuk melalui kartu identitas maupun benda bawaan.

"10 jenazah teridentifikasi melalui sidik jari sementara dua lainnya dari data medis serta properti yang kita dapat info dari data antem mortem pihak keluarga," jelas dr Eka, dikutip dari Antara.

Eka mengatakan tim DVI Polda Sumbar bersama instansi terkait telah menyerahkan tiga jenazah kepada masing-masing keluarga korban dimana dua antaranya laki-laki dan satu perempuan.

"Tiga jenazah itu dijemput pihak keluarga dan akan dibawa ke daerah asalnya di Medan, Sumatera Utara," ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply