Bursa Wall Street Rebound di Sesi Pagi | IVoox Indonesia

July 22, 2025

Bursa Wall Street Rebound di Sesi Pagi

wall street reuters antara

IVOOX.id, New York - Saham di Wall Street naik pada hari Selasa, membalikkan penurunan sebelumnya, karena investor melihat ke depan untuk data inflasi utama dan laporan pendapatan di akhir minggu yang akan memberi Federal Reserve lebih banyak informasi terbaru tentang keadaan ekonomi A.S.

S&P 500 naik 0,34%, rebound setelah mencapai level terendah sejak November 2020 di awal sesi. Nasdaq Composite juga rebound dari level terendah 52-minggu untuk diperdagangkan naik 0,18%. Dow Jones Industrial Average naik 312 poin, atau 1,07%, terangkat oleh lonjakan di Amgen

 dan Walgreens Boots Alliance.

Harga obligasi juga turun, dan imbal hasil Treasury 10-tahun AS mendekati level kunci 4% semalam. Imbal hasil mundur dari reli Selasa pagi, dengan imbal hasil 10-tahun naik sekitar 1 basis poin di 3,894%. Hasil obligasi berbanding terbalik dengan harga, dan basis poin adalah seperseratus dari satu persen.

Pergerakan itu terjadi karena investor melihat ke depan untuk data inflasi utama yang akan menginformasikan seberapa agresif Federal Reserve akan menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi. Pada hari Rabu, laporan harga produsen akan dirilis dan diikuti oleh indeks harga konsumen September pada hari Kamis. Pada hari Jumat, penjualan ritel September akan memberikan wawasan lebih lanjut tentang konsumsi.

Jalur kenaikan suku bunga bank sentral akan menentukan apakah ekonomi AS jatuh ke dalam resesi atau mengalami soft landing.

CEO JPMorgan Jamie Dimon pada hari Senin memperingatkan bahwa AS kemungkinan akan jatuh ke dalam resesi selama "enam hingga sembilan bulan ke depan," dan mengatakan S&P 500 bisa turun 20% lagi tergantung pada apakah Federal Reserve merekayasa pendaratan lunak atau keras untuk ekonomi.

"Ini adalah lingkungan pasar saham yang mengerikan yang bergulat dengan melemahnya ekonomi, ketidakpastian atas pendapatan dan berapa lama pengetatan Fed akan berlangsung, dan masalah sentimen dengan psikologi investor yang sangat menghindari risiko," kata David Bahnsen, kepala investasi The Bahnsen. Group, dalam catatan hari Selasa.

"Kami percaya The Fed akan menaikkan suku bunga satu atau dua kali lagi sampai suku bunga dana Fed mencapai 4% dan kemudian mengambil jeda, di mana Fed akan menilai kerusakan yang terjadi," tambahnya.

Minggu ini juga memulai musim pendapatan. Pada hari Jumat, JPMorgan, Wells Fargo, Morgan Stanley dan Citi – empat bank terbesar di dunia – melaporkan pendapatan kuartalan.(CNBC)

   

0 comments

    Leave a Reply