Bursa Eropa Melorot, Karena Corona dan Nada Dovish ECB

IVOOX.id, Paris - Pasar saham Eropa ditutup lebih rendah pada hari Kamis (23/1) malam WIB, di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran virus corona dari China, sementara nada dovish dari Bank Sentral Eropa (ECB) memberikan tekanan penurunan lebih lanjut.
Indeks FTSE 100 Inggris anjlok 0,85%, indeks DAX 30 Jerman melorot 0,94%, dan indeks CAC 40 Prancis turun 0,65%. Adapun indeks berbasis luas Eropa, pan-European Stoxx 600 menyusut 0,70% dengan sebagian besar sektor negatif dipimpin saham sumber daya dasar yang terjun 2,9%.
ECB mempertahankan suku bunganya stabil Kamis, dengan pernyataan Presiden Christine Lagarde pada prospek ekonomi untuk zona euro yang tampaknya mengecewakan para pelaku pasar.
ECB pada hari Kamis mempertahankan suku bunga stabil dan meluncurkan tinjauan strategis pertama sejak 2003, dalam upaya untuk menentukan apakah target inflasi masih sesuai.
Pasar bereaksi negatif terhadap nada yang sedikit lebih dovish daripada yang diantisipasi dari Lagarde, karena mantan kepala IMF mengatakan pada konferensi pers di Frankfurt bahwa risiko masih "berlebih pada sisi negatifnya."
Virus corona tetap di garis depan kekhawatiran investor karena jumlah kematian akibat penyakit terus meningkat; 17 orang kini meninggal karena virus dan ada hampir 600 kasus infeksi yang dikonfirmasi.
Organisasi Kesehatan Dunia menunda keputusan pada hari Rabu tentang apakah akan menyatakan penyakit ini darurat kesehatan global. Mulai Kamis pagi waktu Beijing, semua transportasi umum dihentikan di kota Wuhan, Cina, di mana wabah diyakini telah dimulai.
Wabah itu terjadi menjelang periode Tahun Baru Imlek yang akan dimulai pada hari Sabtu, dengan ratusan juta warga Tiongkok diperkirakan melakukan perjalanan di dalam negeri atau luar negeri selama periode tersebut.
Pergerakan Saham
Penggerak terbesar adalah perusahaan konstruksi Jerman Hochtief, yang sahamnya anjlok 8% setelah unit Cimic memperkirakan hit $ 1,23 miliar untuk keluar dari Timur Tengah. ACS Spanyol, yang memegang saham mayoritas di Hochtief, turun 5%.
Saham Renault turun 5% setelah Citigroup menurunkan peringkat sahamnya menjadi "jual," sementara saham perusahaan tambang Rusia Evraz yang terdaftar di London anjlok 6%.
Di puncak tolok ukur Eropa, STMicro naik hampir 7% setelah melaporkan laba kuartal keempat yang kuat dan bimbingan optimis. Saham Novozymes juga naik sekitar 7% setelah CEO perusahaan biotek Denmark mengatakan peluncuran platform kesegaran barunya berjalan sesuai rencana.(CNBC)

0 comments