Bursa Eropa Berakhir Pekan Negatif Karena The Fed

IVOOX.id, London - Saham Eropa ditutup lebih rendah pada hari Jumat setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kenaikan suku bunga setengah poin adalah "di atas meja" untuk bulan depan.
Pan-European Stoxx 600 ditutup turun 1,8%, dengan saham pertambangan merosot 3,6% untuk memimpin kerugian karena semua sektor merosot ke zona merah.
Perdagangan hari Jumat di Eropa terjadi setelah pembalikan dramatis di pasar saham di AS Kamis, dengan rata-rata utama ditutup lebih rendah dan menghapus kenaikan sebelumnya.
Sebelumnya pada hari Kamis, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengomentari kemungkinan kenaikan suku bunga yang lebih besar dari biasanya bulan depan, menakuti pasar. Berbicara dalam panel Dana Moneter Internasional yang dimoderatori oleh Sara Eisen dari CNBC, Powell mengatakan bahwa menjinakkan inflasi adalah “sangat penting.”
"Saya akan mengatakan 50 basis poin akan dibahas untuk pertemuan Mei," tambahnya.
Komentar Powell juga mengirim imbal hasil Treasury AS naik tajam.
Pada hari Jumat, ekuitas Asia sebagian besar mundur di tengah kekhawatiran atas suku bunga yang lebih tinggi, sementara di Wall Street indeks utama AS juga lebih rendah.
“Pasar ... harus mencerna jalur tingkat yang jauh lebih curam, jauh lebih cepat daripada yang mereka kira terjadi seminggu lalu, sebulan lalu atau tiga bulan lalu. Jadi saya pikir masih ada penyesuaian yang terjadi,” Daniel Morris, kepala strategi pasar di BNP Paribas Asset Management, mengatakan kepada CNBC Jumat.
“Saya pikir pertanyaan kunci untuk arah pasar adalah: Kapan proses itu berhenti? Kapan kita cukup, harga penuh di mana harga akan berada dalam setahun. Dan saya pikir begitu itu terjadi, dan mudah-mudahan itu segera, maka kita akan melihat stabilisasi nyata di pasar.”
Pergerakan saham
Di ruang ritel, B&M tenggelam 6% di tengah berita bahwa CEO-nya akan pensiun tahun depan. Selain itu, data di Inggris menunjukkan volume penjualan ritel turun lebih dari yang diharapkan di bulan Maret.
"Penurunan substansial dalam volume penjualan ritel di bulan Maret terlihat seperti awal dari periode pelemahan dalam belanja konsumen, bukan hanya blip," Samuel Tombs, kepala ekonom Inggris di Pantheon Macroeconomics mengatakan dalam sebuah catatan Jumat.
Saham pengecer mewah Prancis Kering juga turun lebih dari 4% di tengah kekhawatiran atas kinerja penjualannya di China, di mana kebijakan nol-Covid mengkhawatirkan investor.(CNBC)

0 comments