Bursa AS Berhasil Ditutup Menguat | IVoox Indonesia

May 6, 2025

Bursa AS Berhasil Ditutup Menguat

1

IVOOX.id, Jakarta - Saham Dow Jones dan S&P 500 berakhir pada catatan tertinggi (25/01), menyusul sebagian besar pendapatan yang membuatnya semakin perkasa, Sementara Nasdaq kembali tergelincir saat pasar sedang mengalami hal tersulit akibat ketidakstabilan.

Dow Jones Industrial Average naik 140,67 poin (0,54 persen) menjadi berakhir pada 26,392.79, rekor kedua berturut-turut.

Untuk S&P 500 naik 1,71 poin (0,06 persen) pada 2.839,25, mencatat sebuah rekor dengan sepersekian poin, namun indeks komposit Nasdaq yang berbasis teknologi turun untuk hari kedua, turun 3,89 poin (0,05 persen ) menjadi 7.411.16.

Pendapatan yang sangat kuat dari anggota Dow 3M dan Caterpillar mengangkat saham perusahaan tersebut, dan Bluechip pun ikut menguat termasuk Boeing, Goldman Sachs dan United Technologies.

Umumnya pandangan positif dari perusahaan telah memperpanjang reli Wall Street yang dimulai pada saat pemotongan pajak AS berakhir pada bulan Desember. Tapi beberapa pertanyaan apakah pasar bisa melaju lebih tinggi.

"Tingginya harga baru selalu diterima, tapi ada paduan suara yang semakin meningkat di antara para ahli strategi dan teknisi yang menyatakan bahwa pasar saham mungkin akan sedikit maju dari pada dirinya sendiri," kata analis pasar Gorilla Trades, Ken Berman.

Namun, beberapa analis melihat lebih banyak ruang operasi untuk saham yang diberikan investor selama lebih dari satu tahun dengan andal melangkah untuk membeli pada setiap kemunduran saat sesi perdagangan.

Apple jatuh untuk hari kedua berturut-turut, kehilangan 1,8 persen, namun perusahaan teknologi besar lainnya maju, termasuk Amazon dan Facebook.

Ford merosot 3,9 persen setelah meramalkan 2018 keuntungan antara US $ 1,45 dan US $ 1,70 per saham, rendah dibandingkan ekspektasi analis US $ 1,62 per saham. Analis menekan eksekutif untuk rincian untuk meningkatkan profitabilitas.

Airlines berada di bawah tekanan untuk hari kedua berturut-turut meski mendapat pendapatan dari Southwest Airlines dan American Airlines.

Operator tersebut, bersama dengan Delta Air Lines dan United Continental, semuanya turun lebih dari tiga persen karena kekhawatiran bahwa kapasitas penerbangan berlebih bisa memicu peperangan dikalangan pesawat terbang.[dra]

0 comments

    Leave a Reply