Bursa Asia Pasifik Memulai Perdagangan Dengan Penurunan Meski Wall Street Rebound | IVoox Indonesia

May 2, 2025

Bursa Asia Pasifik Memulai Perdagangan Dengan Penurunan Meski Wall Street Rebound

bursa asia

IVOOX.id, Tokyo - Bursa saham Asia-Pasifik jatuh pada pembukaan pada hari Rabu meskipun Wall Street memulihkan sebagian besar kerugiannya pada penutupan.

Nikkei 225 Jepang turun 0,77% dan indeks Topix turun 0,72%.

Di Korea Selatan, Kospi turun 0,52% dan Kosdaq turun 0,28%.

S&P/ASX 200 di Australia kehilangan 0,35%.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,16%.

Indeks saham AS awalnya turun tajam pada hari Selasa di Amerika Serikat sebelum reli di sore hari. Nasdaq Composite mengakhiri sesi 1,75% lebih tinggi pada 11.322,24, sedangkan S&P 500 naik 0,16% pada 3.831,39,

Dow Jones Industrial Average turun 129,44 poin, atau 0,4%.

Dalam berita bank sentral, Bank Negara Malaysia diperkirakan akan merilis pernyataan kebijakan moneternya hari ini. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bank akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Mata uang dan minyak

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, terakhir di 106,495, melompat dari bawah 105,3 awal pekan ini.

Yen Jepang diperdagangkan pada 135,52 per dolar, menguat dari lebih dari 136 terhadap greenback pada hari Selasa. Dolar Australia melemah menjadi $0,6792 terhadap dolar AS yang lebih kuat.

"Perekonomian global yang memburuk adalah beban utama pada AUD," tulis Kristina Clifton, seorang ekonom di Commonwealth Bank of Australia dalam sebuah catatan pada hari Rabu.

Dalam perdagangan pagi Asia, minyak mentah West Texas Intermediate naik 2,11% menjadi $101,60. Minyak mentah Brent naik 2,33% menjadi $ 105,16 per barel.

Patokan minyak AS jatuh sebanyak 10%, menembus level $100 pada hari Selasa di Amerika Serikat sebelum menetap 8,24% lebih rendah pada $99,50 di belakang kekhawatiran resesi.

Patokan internasional minyak mentah Brent ditutup 9,45%, atau $ 10,73, lebih rendah pada $ 102,77 per barel.(CNBC)



0 comments

    Leave a Reply