Bursa Asia Pasifik, ASX Datar, Kospi Melorot, Jepang Libur

IVOOX.id, Tokyo - Bursa saham Australia diperdagangkan mendekati datar pada Senin pagi karena investor fokus pada situasi Covid-19 di negara itu.
Indeks patokan ASX 200 naik sedikit ke 7.543,70. Dolar Australia berpindah tangan pada $0,7332 melawan greenback, turun 0,29%. Aussie jatuh dari level di atas $0,7400 menyusul kebangkitan dolar pada Jumat didukung data nonfarm payrolls yang kuat.
Australia melaporkan 280 kasus Covid baru selama 24 jam pada hari Minggu, dengan sebagian besar dari mereka berada di negara bagian New South Wales yang padat penduduk. Laporan mengatakan bahwa sekitar 15 juta orang, atau 60% dari populasi negara itu, berada di bawah penguncian yang ketat.
Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,44% sedangkan Kosdaq turun 0,35%.
Perekrutan tenaga kerja di AS naik pada laju tercepatnya dalam hampir satu tahun di bulan Juli meskipun ada kekhawatiran atas varian delta Covid-19 dan masalah pasokan tenaga kerja yang ketat.
"Pasar bereaksi positif terhadap data non-farm payrolls yang kuat, dengan risk-on move (tidak selalu terjadi tahun ini)," kata analis dari ANZ Research dalam catatan Senin pagi.
“Kekuatan data memberikan kepercayaan pada pandangan The Fed bahwa pasar tenaga kerja akan mempertahankan momentum sepanjang musim panas, bahkan dengan kekhawatiran seputar varian Delta,” tulis para analis, menambahkan bahwa sementara masih ada jalan panjang untuk mencapai penuh. ketenagakerjaan, angka Jumat mengimbangi beberapa pesimisme yang telah membangun.
Pasar di Jepang dan Singapura tutup untuk hari libur nasional.
Pertumbuhan ekspor China secara tak terduga melambat pada bulan Juli sementara impor juga kehilangan momentum. Ekspor naik 19,3% dari tahun lalu, dibandingkan dengan kenaikan 32,2% pada bulan Juni dan versus perkiraan pasar dari kenaikan 20,8%, Reuters melaporkan. Impor naik 28,1% dari tahun sebelumnya, kurang dari perkiraan pasar yang meningkat 33%.
"Kondisi cuaca ekstrem dan wabah Covid lokal tidak membantu sementara gangguan pasokan juga menghambat aktivitas ekspor," kata Rodrigo Catril, ahli strategi valuta asing senior di National Australia Bank, dalam catatan pagi.
China diperkirakan akan merilis data inflasi pada hari Senin.
Kurangnya tekanan inflasi konsumen “bukanlah halangan untuk pelonggaran kebijakan lebih lanjut, topik yang kemungkinan akan menarik lebih banyak perhatian jika perlambatan ekonomi lebih lanjut menjadi jelas dalam aliran data yang masuk,” kata Catril.
Mata uang dan minyak
Dolar AS diperdagangkan pada 92,887 terhadap sekeranjang rekan-rekannya pada 8:22 HK/SIN.
Harga minyak turun Senin pagi selama jam perdagangan Asia. Minyak mentah AS turun 1,77% menjadi $67,07 per barel sementara patokan global Brent turun 1,71% menjadi $69,49.(CNBC)

0 comments