Buntut Pertemuan Kader NU dengan Presiden Israel, Pakar Ungkap Lobi Israel di Indonesia Sudah Lama Ada

IVOOX.id – Pakar Hubungan Internasional Universitas Padjajaran, Dina Y. Sulaeman, menjelaskan bahwa lobi-lobi Israel di Indonesia sudah lama ada. Hal ini mencakup undangan ke negara zionis tersebut hingga jalur kerja sama dengan universitas.
“Banyak lembaga yang memberikan dana, undangan kepada tokoh-tokoh di Indonesia, cendekiawan, jurnalis, hingga selebriti media sosial untuk datang ke Israel dan diberi penjelasan-penjelasan yang tentu versi Israel,” ujar Dina dalam konferensi pers Free Palestine Network secara online, Kamis (18/7/2024).
Dina mengungkapkan bahwa penjelasan yang diberikan oleh pihak Israel adalah pandangan mengenai Israel sebagai negara demokratis dengan keunggulan teknologi serta negara yang 'aman' dan 'damai'. Selain itu, Israel juga menawarkan beasiswa kepada warga Indonesia untuk belajar di sana, serta kerja sama dengan universitas dan LSM.
"Jejaringnya seperti menawarkan kerja sama antar universitas, lembaga penelitian, dan juga LSM," kata Dina.
Ia menambahkan bahwa isu-isu yang sering dijadikan topik kerja sama adalah dialog antar agama, toleransi, dan moderasi beragama.
Pemerintah Israel, menurut Dina, menjalankan diplomasi melalui lembaga atau LSM pro Israel, seperti American Jewish Community (AJC) dari Amerika Serikat. Baru-baru ini, AJC ramai dibicarakan karena undangan mereka dibatalkan oleh Masjid Istiqlal. "Lembaga tersebut mempromosikan kepentingan nasional Israel dan mempengaruhi publik di luar negeri agar menerima segala kebijakan Israel," kata Dina.
"Lewat dialog toleransi atau moderasi antar-agama mereka ingin mempengaruhi publik di Indonesia agar memandang Israel sebagai negara yang baik dan mengabaikan fakta terkait pendudukan Israel di Palestina, akhirnya jadi toleransi terhadap berbagai pelanggaran hukum internasional," ujarnya.
Dina menjelaskan bahwa lobi-lobi Israel di Indonesia didukung oleh dana yang sangat besar melalui lembaga yang berafiliasi dengan Israel. Meski demikian, Dina mengaku tidak memiliki data detail mengenai besaran jejaring tersebut.
Menurut Dina, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengetahui adanya hubungan Indonesia-Israel, baik yang dilakukan antar ormas atau antara pemerintah Israel dengan lembaga-lembaga non-pemerintah. Ia juga menyinggung kerja sama terkait 52 mahasiswa asal NTT yang belajar pertanian ke Israel pada 2018 lalu.
Dina menekankan bahwa pemerintah harus tegas melarang propaganda Israel. "Secara pribadi, saya mempertanyakan mengapa seolah pemerintah tutup mata atas lobi-lobi Israel dan belum melakukan langkah konkrit untuk mengimplementasikan kebijakan luar negeri RI terkait Palestina di level domestik," kata Dina.
Dina berharap pemerintah bersikap konsisten dan sinkron antara posisi diplomatik dan langkah implementatifnya. "Langkah implementatif itu ya melarang segala bentuk upaya propaganda pro-Israel, melarang kerja sama pariwisata, pendidikan, bisnis, dan lainnya dengan Israel," ujar Dina.
Ia juga mengingatkan bahwa tanpa dukungan konkret dari negara-negara di seluruh dunia untuk menekan Israel, negara tersebut akan terus melanjutkan penjajahan dan genosida di Palestina. Dukungan konkret yang dimaksud Dina berbentuk boikot, divestasi, hingga sanksi, serta upaya diplomasi yang berkesinambungan.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf sebelumnya mengungkap adanya gerakan lobi-lobi Israel di Indonesia menyusul pertemuan lima orang Nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Menurut Yahya, kelima Nahdliyin tersebut diajak oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berisi advokat pro-Israel. "Di mana-mana di dunia ini ada NGO yang beroperasi sebagai advokat Israel. Mereka membantu citra Israel dan melobi untuk kepentingan Israel," jelas Yahya dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Ia menyebut bahwa praktik ini sering terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain. Yahya menduga bahwa Israel awalnya tidak mengira bahwa cara tersebut akan menimbulkan masalah, namun kenyataan menunjukkan sebaliknya. "Israel berharap anak-anak ini bisa membantu menyebarkan artikulasi yang sesuai dengan kepentingan Israel," katanya.

0 comments