October 9, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Bulog Beberkan Penyebab Naiknya Harga Beras

IVOOX.id - Harga beras di pasaran kembali mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk siklus panen dalam negeri dan kondisi geopolitik menjelang pemilihan presiden tahun 2024.

Menurut Bayu Krisnamurthi, saat ini produksi beras dalam negeri mengalami defisit yang sudah berlangsung selama 8 bulan.

Hal ini terlihat dari stok beras Bulog yang saat ini mencapai 1,180 juta ton, dimana sebagian besar merupakan beras impor. Kondisi ini berimbas pada ketersediaan beras di pasaran, yang mengalami peningkatan harga.

"Izin impor beras kepada BULOG ini berlaku sepanjang tahun jadi akan kami kelola dengan baik agar tidak mempengaruhi harga petani saat panen raya nanti dan juga tetap menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen," ujar Bayu Krisnamurthi dalam Keterangan Pers, Selasa (13/2/2024).

Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras premium naik sebesar Rp 230 per kilogram (kg) menjadi Rp 15.860 per kg, sementara harga beras medium naik sebesar Rp 140 per kilogram (kg) menjadi Rp 13.850 per kg.

Meskipun demikian, pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras berdasarkan zonasi wilayah. Untuk zona 1, HET beras medium Rp 10.900 per kg, dan untuk zona 2 Rp 11.500 per kg. Sementara itu, HET beras premium untuk zona 1 Rp 13.900 per kg, dan untuk zona 2 Rp 14.400 per kg.

Ketersediaan Beras Berasal dari Impor Pemerintah telah mengantisipasi lemahnya produksi beras lokal dengan kebijakan importasi. Sekitar 500 ribu ton beras impor telah masuk pada awal tahun 2024, dan diperkirakan akan ada tambahan sekitar 500 ribu ton.

Langkah tersebut diharapkan dapat memperkuat stok beras Bulog untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjaga stabilitas harga.

Dalam rangka mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan komitmennya.

"Stok beras Bulog saat ini ada sebanyak 1,2 juta ton kemudian masih ada stok dalam perjalanan sebanyak 500 ribu ton serta masih ada kuota penugasan pengadaan impor dari pemerintah maka jumlahnya akan makin kuat untuk kebutuhan penyaluran guna mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat," ujar Erick dalam siaran pers Bulog Senin (12/2/2024).

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan harga beras dapat kembali stabil dan terjangkau bagi masyarakat, serta kebutuhan beras selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri dapat terpenuhi dengan baik.

0 comments

    Leave a Reply