Bukopin Bukukan Kredit Rp72,9 Triliun di Juni 2017

iVOOXid, Jakarta - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) telah berhasil menyalurkan kredit senilai Rp72,9 triliun di paruh pertama tahun ini, atau tumbuh tipis 2,96 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp70,8 triliun.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bukopin, Eko Rachmansyah Gindo mengatakan bahwa pertumbuhan kredit perusahaan didukung oleh sektor ritel yang terdiri dari kredit mikro, usaha kecil menengah (UKM), dan konsumer. Hingga Juni 2017 dari keseluruhan total kredit ritel, sekitar 15,41 persen disalurkan ke sektor mikro.
"Kemudian 42,31 persen disalurkan ke sektor UKM, 11,06% didistribusikan ke sektor konsumer, dan 31,22% tersisa merupakan porsi kredit komersial. Kami telah menyiapkan sejumlah program untuk mendorong pertumbuhan jangka pendek dan menengah," ucap dia di Jakarta, Selasa (1/8/2017).
Positifnya kinerja kredit perusahaan berpengaruh terhadap perolehan laba Bank Bukopin. Hingga Juni tahun ini, perseroan berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp722 miliar. Terkait dengan dana pihak ketiga (DPK), Bukopin juga sukses mendorong pertumbuhan DPK sebesar 23,48 persen menjadi Rp95,6 triliun di semester pertama 2017. Rasio permodalan perusahaan juga menebal ke angka 16,34 persen.
Eko menjelaskan bahw penguatan modal ini disumbangkan dari hasil penerbitan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II tahun 2017 sebesar Rp1,405 triliun.
Di samping itu, tingkat likuiditas di semester perdana juga masih tetap terjaga dengan baik. Hal itu terlihat pada posisi loan to deposit ratio (LDR) yang tercatat sebesar 75,07 persen. Total aset perseroan per Juni 2017 mencapai pertumbuhan sebesar 18,56 persen menjadi Rp115,2 triliun dari periode yang sama tahun lalu.
"Hingga akhir tahun ini, Bukopin bakal menjalankan ragam strategi, di antaranya ialah optimalisasi bisnis proses kredit, peningkatan CASA, rekomposisi sumber pendanaan, peningkatan fee based income yang berkelanjutan, penguatan proses bisnis, bisnis startup & aliansi fintech, serta menjangkau nasabah baru khususnya generasi milenial," tukas dia.[ava]

0 comments