Buka Sidang Majelis Umum, Sekjen PBB: Dunia Kita Dalam Bahaya dan Lumpuh

IVOOX.id, New York - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memberikan penilaian suram tentang urusan global Selasa dalam pidato pembukaan pertemuan tingkat tinggi tahunan di New York City.
“Dunia kita dalam bahaya dan lumpuh,” kata Guterres kepada para pemimpin dunia yang menghadiri Majelis Umum PBB ke-77, yang kembali secara langsung minggu ini untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.
“Kita terjebak dalam disfungsi global yang kolosal,” katanya, seraya menambahkan bahwa masyarakat internasional “tidak siap atau tidak mau menangani” tantangan yang dihadapinya – termasuk perubahan iklim, kemiskinan, dan perang.
“Piagam PBB dan cita-cita yang diwakilinya berada dalam bahaya dan kami memiliki kewajiban untuk bertindak,” tambah Guterres.
Pernyataan itu muncul saat Eropa bergulat dengan konflik militer terbesarnya sejak Perang Dunia II, yang telah mengungkap celah di antara negara-negara besar tentang cara menghalangi Rusia, mendukung Ukraina, dan mengurangi konsekuensi perang.
Pada bulan Februari, pasukan Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina setelah hampir lima bulan membangun militer secara bertahap di sepanjang perbatasan bekas tetangga Soviet itu.
Perang Rusia di Ukraina, yang telah berlangsung lebih dari 200 hari, telah memperburuk krisis pangan global yang sudah tegang oleh tantangan iklim dan rantai pasokan yang terganggu. Konflik tersebut telah merenggut nyawa lebih dari 6.000 warga sipil dan telah membuat kota-kota Ukraina yang dulu rajin menjadi puing-puing.
“Perpecahan geopolitik merusak kerja Dewan Keamanan, merusak hukum internasional, merusak kepercayaan dan kepercayaan rakyat pada lembaga-lembaga demokrasi, merusak semua bentuk kerja sama internasional,” kata Guterres kepada para pemimpin yang duduk di Aula Majelis Umum yang luas dan tertutup emas.
"Kita tidak bisa terus seperti ini," tambahnya.
Selain perang Rusia di Ukraina, Sekjen PBB mendesak para pemimpin global untuk mengatasi krisis iklim yang mengancam, ketidaksetaraan gender, dan kemiskinan ekstrem. Dia mendorong para pemimpin untuk berinvestasi dalam kebijakan yang mempromosikan perdamaian di seluruh dunia.
"Kepercayaan runtuh, ketidaksetaraan meledak, planet kita terbakar," kata Guterres.
“Mari kita bekerja sebagai satu, sebagai koalisi dunia, sebagai PBB,” tambahnya.(CNBC)

0 comments