BRICS Bisa Jadi Alternatif Strategis Diversifikasi Pasar Ekspor dalam Menghadapi Tekanan Tarif AS | IVoox Indonesia

April 30, 2025

BRICS Bisa Jadi Alternatif Strategis Diversifikasi Pasar Ekspor dalam Menghadapi Tekanan Tarif AS

Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto
Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto dalam forum Dialektika Demokrasi bertema Kebijakan Tarif Resiprokal AS, Apa Dampak Ekonomi dan Politik Bagi Indonesia dan Bagaimana Solusinya yang digelar di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (24/4/2025). IVOOX.ID/doc DPR RI

IVOOX.id – Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto, menyebut keikutsertaan Indonesia dalam kelompok negara BRICS merupakan langkah cerdas dan strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional, khususnya dalam menghadapi tekanan global seperti kebijakan tarif resiprokal dari Amerika Serikat.

Hal ini disampaikannya dalam forum Diskusi Dialektika Demokrasi bertema “Kebijakan Tarif Resiprokal AS, Apa Dampak Ekonomi dan Politik Bagi Indonesia dan Bagaimana Solusinya,” yang digelar di Gedung Nusantara I, DPR RI, Jakarta, pada Kamis, 24 April 2025.

Menurut Darmadi, kehadiran Indonesia di forum BRICS bisa menjadi pintu masuk bagi diversifikasi kerja sama dagang dan investasi, sekaligus memberi ruang untuk mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional, termasuk Amerika Serikat. “Saya melihat ini sebagai jalur alternatif. Tapi ya tentu saja, Amerika bisa mempertanyakan sikap kita. Kok beralih ke BRICS?” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima ivoox.id Jumat (25/4/2025).

Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa langkah ini bukan hanya soal strategi geopolitik, tetapi juga bagian dari upaya memperluas pasar ekspor Indonesia. Ia menilai sudah waktunya Indonesia benar-benar memanfaatkan peluang global yang tersedia agar tidak terus bergantung pada mitra lama.

“Diversifikasi pasar itu wajib. Kita punya instrumennya, jadi kenapa tidak digunakan?” katanya menegaskan.

Lebih jauh, Darmadi juga mendorong pemerintah dan dunia usaha untuk mengubah orientasi ekspor dari hanya menjual bahan mentah atau menjadi subkontraktor produk asing, menjadi produsen barang bernilai tambah tinggi yang memiliki identitas nasional yang kuat.

“Jangan jual yang itu-itu saja. Harus ada nilai tambah. Bikin produk sendiri dengan merek kita, bukan cuma buat barang lalu dipasangi merek luar,” ujarnya.

Menurutnya, BRICS bisa menjadi salah satu jalur penting dalam strategi tersebut. Selain memperkuat kerja sama dengan mitra non-tradisional, BRICS juga bisa menjadi sarana untuk membuka pasar baru dan mendukung pengembangan industri dalam negeri. “Langkah seperti ini harus diambil. BRICS itu salah satu salurannya,” kata Darmadi.

0 comments

    Leave a Reply