April 27, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

BRI Telah Migrasikan 5% Kartu ke Chip

IVOOX.id, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyatakan, perseroan telah imigrasikan 5 persen kartu debit ke teknologi chip hingga Maret 2018. Hal tersebut guna mencegah pembobolan dana nasabah melalui skimming di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

“Kartu debit berchip masih kecil, masih 5 persenan, ini bukan karena apa-apa, tapi karena nasabah kita jumlahnya gede sehingga presentasenya kecil,” ucap Direktur Utama Bank BRI Suprajarto di Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Dia menilai, kejadian tindak kriminal dengan modus skimming ini bukan hanya dialami oleh BRI namun juga dialami oleh bank lain.

Selain itu, banyaknya jumlah nasabah pemegang kartu debitnya yang mencapai 52 juta nasabah dari keseluruhan nasabah BRI yang mencapai 70 juta dinilai menjadi tantangan dan kendala tersendiri bagi BRI untuk mengimigrasikan kartunya tersebut.

“Karena nasabah kita sangat besar 70 juta dengan ATM yang tersebar luas 25 ribu ATM kalau bicara skimming kita akan lebih terkena tekanan lebih besar karena ATM kita tersebar ke remote-remote yang tidak terjangkau pengawasannya,” ucap Suprajarto.

Tak hanya itu, Suprajarto menambahkan, terdapat kendala lain yang membuat BRI sejalan lambat untuk mengimigrasikan kartu debitnya yakni kendala pencetakan kartu yang dinilai memakan waktu yang cukup lama.

“Pertama kalau kita memproses pembuatan chip, karena itu security printing tentu perusahaan yang bisa melayani hanya terbatas. Ada PERURI, PNRI dan hampir semua perbankan minta itu ya. Oleh karena itu mereka kapasitasnya nggak bisa dinaikan jadi puluhan juta ini perlu ada tahapan,” terang Suprajarto.

Meski begitu, dia optimistis, hingga akhir tahun ini dapat mengimigrasikan kartu nasabahnya dari teknologi pita magnetik (magnetic stripe) ke kartu berteknologi chip sebanyak 30 persen dari seluruh nasabahnya hingga akhir tahun ini. (ava)

0 comments

    Leave a Reply