BPS Ingatkan Kenaikan Harga Pangan di Bulan Ramadhan | IVoox Indonesia

June 9, 2025

BPS Ingatkan Kenaikan Harga Pangan di Bulan Ramadhan

antarafoto-stabilisasi-harga pangan di-sleman-210224-afa-1
Petugas melayani warga saat pasar murah bertajuk Sembako Murah Menyenangkan Seluruh Masyarakat (SEMAR MESEM) Berase Murah di Lapangan Sanggrahan, Tirtoadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (21/2/2024). Pemkab Sleman menyelenggarakan pasar murah dengan menjual delapan komoditas kebutuhan pokok di empat kecamatan untuk menstabilkan harga pangan di aderah tersebut. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

IVOOX.id -  Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) M. Habibullah menyampaikan, perlunya mewaspadai potensi kenaikan harga sejumlah komoditas pangan di bulan Ramadhan. 

Menurut Habibullah apabila dilihat dari historinya pada momen Ramadhan kerap diikuti dengan terjadinya inflasi akibat kenaikan sejumlah bahan pangan.

"Inflasi akan terjadi di bulan Ramadan, pertama waspada terjadinya kenaikan harga secara umum pada momen bulan Ramadhan yang ditunjukkan dari data historical perkembangan inflasi di mana pada moment Ramadan selalu terjadi inflasi," kata Habibullah dalam konferensi pers pada Jumat (1/3/2024).

Habibullah menjelaskan beberapa komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga diantaranya daging ayam ras, minyak goreng, beras, ayam hidup, daging sapi, telur ayam ras, dan gula pasir.

"Beberapa komoditas yang berpotensi memberikan hasil terhadap inflasi umum diantaranya adalah komoditas bahan yaitu daging ayam ras, minyak goreng, beras, ayam hidup, daging sapi, telur ayam ras, dan gula pasir," katanya.

BPS mencatat perekonomian Indonesia mengalami inflasi pada Februari 2024 sebesar 0,37 persen (month-to-month/mtm).

Habibullah mengatakan inflasi pada Februari 2024 tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun 2023.

"Terjadi inflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 105,19 pada Januari 2024 menjadi 105,58 pada Februari 2024, sementara itu secara year on year/yoy terjadi inflasi sebesar 2,75 persen dan secara tahun kalender atau year to day terjadi inflasi sebesar 0,41 persen," kata Habibullah.

Habibullah menerangkan penyumbang inflasi paling besar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,00 persen dan memberikan andil inflasi 0,29 persen secara keseluruhan.

0 comments

    Leave a Reply