BPS Catatkan Neraca Perdagangan Surplus 2,48 Miliar Dolar AS pada Oktober 2024, Namun Nilai Impor Naik 16,54 Persen

IVOOX.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan Neraca Perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus, yaitu sebesar 2,48 miliar dolar AS pada Oktober 2024. Sementara nilai impor Indonesia pada Oktober 2024 mencapai 21,94 miliar dolar AS, naik 16,54 persen
“Neraca Perdagangan Indonesia sudah membukukan surplus selama 54 bulan berturut-turut terhitung sejak Mei 2020,” ujar Pelaksana tugas Kepala BPS Amalia Adiningrat Widyasanti di Jakarta, Jumat (15/11/2024), dikutip dari Antara.
Capaian surplus pada Oktober 2024 baik secara bulanan maupun tahunan tercatat lebih rendah yakni pada September 2024 sebesar 3,26 miliar dolar AS, sementara pada Oktober 2023 tercatat sebesar 3,48 miliar dolar AS.
Secara kumulatif, neraca perdagangan barang Januari hingga Oktober tercatat sebesar 24,34 miliar dolar AS, capaian ini juga tergolong rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mampu membukukan 31,22 miliar dolar AS
Surplus secara bulanan ditopang oleh nilai ekspor yang dibandingkan dengan impor. Adapun ekspor pada Oktober 2024 tercatat sebesar 24,41 miliar dolar AS atau meningkat 10,69 persen dibanding bulan sebelumnya.
“Secara kumulatif dari Januari-Oktober 2024, ekspor Indonesia sebesar 217,24 miliar naik 10,25 persen dibanding tahun sebelumnya,” katanya.
Adapun industri manufaktur atau pengolahan menjadi penyumbang ekspor terbesar.
Pihaknya juga melaporkan nilai impor pada Oktober 2024 sebesar 21,94 miliar dolar AS dan secara kumulatif sebesar 192,82 miliar dolar AS. Kemudian nilai impor secara bulanan maupun tahunan juga naik 16,54 persen dan 17,49 persen.
Kenaikan impor ditopang atas bahan aku penolong yang memberikan kontribusi terbesar pada lonjakan impor secara bulanan dan tahunan.
Surplus pada Oktober juga ditopang oleh komoditas non migas yang meliputi bahan bakar mineral, lemak, minyak hewan atau nabati serta besi dan baja.
Kemudian neraca perdagangan komoditas migas mengalami defisit 2,31 miliar dolar AS yang disumbangkan oleh hasil minyak dan minyak mentah.
BPS juga melaporkan Indonesia membukukan surplus perdagangan barang dengan beberapa negara dan tiga terbesar di antaranya adalah dengan India sebesar 1,55 miliar dolar AS, dengan Amerika Serikat tercatat surplus 1,52 miliar dolar AS dan dengan Filipina surplus sebesar 0,8 miliar dolar AS.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam acara "Jumpa Pers Indeks Harga Konsumen Oktober 2024" di Jakarta, Jumat (1/11/2024). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas/am. (ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas)
Nilai Impor Oktober 2024 Naik
Badan Pusat Statistik mengungkapkan, nilai impor Indonesia pada Oktober 2024 mencapai 21,94 miliar dolar AS, naik 16,54 persen dibandingkan dengan September 2024 secara bulan ke bulan (month to month/m to m) atau naik 17,94 persen dibandingkan Oktober 2023 (year on year/yoy).
“Pada Oktober 2024, total nilai impor mencapai 21,94 miliar dolar AS atau naik 16,54 persen dari kondisi September 2024,” ujar Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia A Widyasanti dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (15/11/2024), dikutip dari Antara.
Ia mengatakan, impor migas per Oktober 2024 tercatat sebesar 3,67 miliar dolar AS atau meningkat 44,98 persen secara bulanan dibandingkan bulan sebelumnya atau naik 14,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).
Peningkatan impor migas disebabkan bertambahnya impor minyak mentah sebesar 464 juta dolar AS atau sebesar 61,87 persen dan hasil minta sebesar 673,4 juta dolar AS atau 37,86 persen secara bulanan.
Sementara impor non migas per Oktober 2024 tercatat sebesar 18,27 miliar dolar AS atau naik 12,13 persen secara bulanan dan naik sebesar 18,14 persen dibandingkan Oktober 2023 (yoy).
“Peningkatan nilai impor secara tahunan baik dari komoditas migas dan non migas ini disebabkan oleh peningkatan volume dan juga penurunan rata-rata harga agregat,” jelasnya.
Peningkatan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh peningkatan nilai impor nonmigas dengan andil 10,50 persen dan peningkatan nilai impor migas dengan andil sebesar 6,04 persen.
Peningkatan impor ini ditopang oleh nilai impor barang konsumsi yang meningkat sesar 10,02 persen, bahan baku penolong meningkat 18,49 persen dan barang modal sebesar 12,55 persen.
Adapun tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Oktober 2024 adalah Tiongkok sebesar 6,64 miliar dolar AS dengan persentase 35,19 persen disusul Jepang sebesar 1,5 miliar dolar AS atau 8,22 persen dan Singapura sebesar 1,09 miliar dolar AS atau 5,96 persen.

0 comments