BPOM Temukan Takjil Mengandung Bahan Berbahaya di Awal Ramadan 2025 | iVoox Indonesia

March 19, 2025

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

BPOM Temukan Takjil Mengandung Bahan Berbahaya di Awal Ramadan 2025

IVOOX.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan sejumlah takjil yang mengandung bahan berbahaya selama awal Ramadan 2025. Temuan ini merupakan hasil pengawasan intensif yang telah dilakukan sejak 24 Februari 2025, atau satu minggu sebelum Ramadan, di berbagai daerah di Indonesia.  

“Kami menemukan beberapa takjil yang mengandung bahan berbahaya di beberapa tempat. Tim BPOM telah melakukan sampling acak di seluruh Indonesia, baik di pasar tradisional maupun supermarket,” ujar Kepala BPOM Taruna Ikrar di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (17/3/2025). 

Berdasarkan hasil uji laboratorium, beberapa takjil yang beredar mengandung zat berbahaya seperti formalin, boraks, dan pewarna tekstil yang tidak layak konsumsi. Selain itu, BPOM juga melakukan pengecekan di supermarket untuk memastikan bahwa semua produk yang dijual memiliki izin edar, belum melewati masa kedaluwarsa, dan bebas dari zat berbahaya. 

BPOM berencana mengumumkan hasil temuan lengkap mereka secara nasional pada Jumat, 21 Maret 2025. 

“Ada daerah yang hasilnya positif dan ada yang negatif. Jika ditemukan pelanggaran di kalangan UMKM, kami akan memberikan pembinaan dengan membeli produk mereka dan mengedukasi agar tidak menggunakan bahan berbahaya. Namun, jika yang ditemukan adalah produk ilegal atau kedaluwarsa, akan ada sanksi lebih lanjut,” kata Taruna. 

Selain memeriksa takjil, BPOM juga akan melakukan pengawasan terhadap parcel Lebaran. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada produk yang sudah melewati batas kedaluwarsa atau tidak memenuhi standar keamanan pangan. 

“Kami ingin melindungi masyarakat dari makanan yang berbahaya, baik yang menjalankan ibadah puasa maupun yang tidak. Ini adalah bagian dari komitmen BPOM untuk menjaga keamanan pangan selama Ramadan,” ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply