April 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

BPIP Telah Siapkan Langkap Strategis untuk Membumikan Pancasila

IVOOX.id, Jakarta - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah menyiapkan pelbagai langkah dan rencana strategis melalui pembuatan Garis Besar Haluan Ideologi Pancasila (GBHIP), pembuatan peta jalan pembinaan ideologi, penyusunan narasi untuk pendidikan formal maupun informal dan nonformal, serta kegiatan pengarusutamaan Pancasila.


Upaya tersebut merupakan langkah untuk menyikapi ketidakhadiran Pancasila di ruang publik dalam dua dekade terakhir, sejak reformasi 1998. Munculnya realitas tersebut menjadi tantangan bagi jajaran BPIP dalam membumikan kembali Pancasila di Tanah Air.


Demikian dikatakan Plt Kepala BPIP Hariyono disela-sela acara Rapat Koordinasi dan Temu BPIP dengan Media Massa dalam Rangka Bulan Pancasila 2019, di Harris Hotel & Conventions, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/6).


Menurut dia, ada beberapa tantangan yang dihadapi. Pertama, mengembalikan pemahaman mengenai Pancasila. Itu lantaran ketidakpahaman sejarah dan kedudukan Pancasila telah memunculkan dan mengembangkan sikap ekslusif dan intoleransi di tengah masyarakat. Sikap tersebut juga membuat kelompok-kelompok tertentu terpinggirkan dan pada akhirnya menimbulkan rasa ketidakpercayaan satu sama lain.


Kedua, memaksimalkan pelembagaan Pancasila dan keteladanan. Maklum, banyak hal yang dapat diteladani dari Pancasila namun sejauh ini tidak terpublikasi karena tertutup gaduhnya politik dan berbagai kepentingan ideologi lain di luar Pancasila.


"Di era milenial dewasa ini upaya membumikan Pancasila tidak akan berhasil tanpa melibatkan peran media massa dan media sosial. Dukungan dan kemitraan media massa serta pegiat media sosial sangat diharapkan untuk bersama-sama membumikan Pancasila di tengah masyarakat," ujar Hariyono.


Selain menyiapkan langkah dan rencana strategis melalui GBHIP, BPIP juga membuat narasi guna merespons isu-isu aktual, seperti pemilihan umum presiden dan legislatif, antiasing, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), radikalisme, intoleransi, dan eksklusivisme.


Ia menambahkan, BPIP juga terus koordinasi dengan pihak kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk membumikan kembali Pancasila secara konstekstual di dunia pendidikan, termasuk pendidikan di pesantren.


Lebih jauh, terang dia, Juni merupakan bulan kelahiran Pancasila. Dalam sejarahnya, pada 1 Juni 1945 Soekarno sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) menjadi satu-satunya anggota yang menyampaikan pidato mengenai konsep dasar negara yang dikenal Pancasila.


Melalui Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2016, tanggal 1 Juni 1945 akhirnya ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila dan Hari Nasional yang mesti diperingati oleh negara dan seluruh elemen masyarakat Indonesia.

0 comments

    Leave a Reply