Boeing Minta Maaf terhadap Korban Lion JT 610

IVOOX.id, Jakarta - Boeing Company sebagai pabrikan pembuat pesawat terbang Boeing B-737 MAX 8 yang terlibat pada kecelakaan itu meminta maaf kepada keluarga korban jatuhnya Lion JT 610
.Di dalam pernyataan tertulisnya yang dimuat di sejumlah media massa nasional di Jakarta, Selasa, CEO dan Presiden Boeing Company Dennis Muillenberg menyatakan, "Atas nama segenap keluarga besar Boeing, kami menyampaikan penyesalan dan dukacita mendalam atas kecelakaan yang terjadi.",
Seperti dilansir Antara, kecelakaan Lion Air nomor penerbangan JT 610, kata Muillenberg dalam penyataan terbuka itu, akan terus menjadi kesedihan yang mendalam bagi dirinya. Muillenberg tidak bisa membayangkan rasa dukacita yang dialami keluarga dan sahabat para penumpang dan awak pesawat terbang itu.
Muillenberg ada di antara rombongan besar keluarga korban Lion Air nomor penerbangan JT 610 dan manajemen Lion Air Group yang bertolak dari dermaga JICT II di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (29/10)
Mereka bertolak menggunakan KRI Semarang-954 ke perairan di mana kecelakan perdana melibatkan Boeing B-737 MAX8 nomor registrasi PK-LQP rute Jakarta-Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, yang dikemudikan kapten pilot Bhavye Suneja (kebangsaan India) dan kopilot Harvino di Tanjung Pakis, Jawa Barat.
Muillenberg dalam pernyataan itu, "Dengan rasa tanggung jawab, kami berjanji dengan sepenuh hati untuk memberikan dukungan kepada keluarga dan masyarakat yang terkena dampak tragedi ini dengan memberikan bantuan langsung melalui Dana Santunan Boeing.
Pada tanggal 24 September lalu, BBC menyiarkan bahwa Boeing Company akan memberikan santunan berupa dana sebanyak 144.000 dolar Amerika Serikat kepada keluarga korban Lion Air nomor penerbangan JT 610. Dana itu berasal dari dana santunan yang diumumkan Boeing Company pada bulan Juli lalu
Muillenberg pada saat akan naik ke lambung KRI Semarang-594 tidak bersedia memberikan keterangan apa pun.
Setelah Lion Air nomor penerbangan JT 610, kembali terjadi kecelakaan melibatkan Boeing B-737 MAX 8 pada maskapai penerbangan Ethiopian Airlines nomor penerbangan ET 302 pada Maret 2019, dengan 157 orang di dalam kabin pesawat terbang itu tiada yang selamat.
Setahun lalu, PK-LQP yang memakai teknologi pengendalian penerbangan yang digadang-gadang paling canggih dari Boeing, yaitu MCAS (Manouevering Characteristics Augmentation System), jatuh ke laut dengan jumlah korban jiwa 189 orang, termasuk dua pilot, lima awak kabin, satu anak-anak, dan dua bayi.

0 comments