BNPB Minta Pemerintah Daerah Waspada Banjir dan Cuaca Ekstrem di Peralihan Musim Hujan | IVoox Indonesia

September 22, 2025

BNPB Minta Pemerintah Daerah Waspada Banjir dan Cuaca Ekstrem di Peralihan Musim Hujan

Foto udara kendaraan melintas di dekat proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak
Foto udara kendaraan melintas di dekat proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1B di Tambakrejo, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (10/9/2025). Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menjelaskan progres konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Paket A-B-C sepanjang 10,64 Km dengan dukungan sistem pengendali banjir seperti tanggul laut, rumah pompa dan sejumlah kolam retensi selain untuk memperlancar arus lalu lintas juga untuk melindungi ratusan ribu jiwa dari ancaman banjir rob Kabupaten Demak dan Kota Semarang tersebut telah mencapai 51,45 persen dengan target operasional yakni pada April 2027. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/YU

IVOOX.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi banjir dan cuaca ekstrem seiring dengan sebagian besar wilayah Indonesia memasuki peralihan dari musim kemarau ke hujan.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan curah hujan tinggi dalam periode peralihan ini dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi.

“Sejak akhir Agustus hingga September, sebagian besar wilayah sudah memasuki peralihan musim. Fenomena ini ditandai dengan hujan lebat, petir, hingga angin kencang,” katanya di Jakarta, Senin (15/9/2025), dikutip dari Antara.

Berdasarkan prakiraan BMKG, musim hujan 2025/2026 secara umum bersifat normal, tetapi beberapa wilayah berpotensi mengalami hujan di atas normal, di antaranya Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

BMKG memprakirakan hujan lebat pada 12–14 September 2025 berpotensi terjadi di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, sedangkan pada 15–18 September 2025 berpotensi melanda Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ia menekankan pentingnya upaya mitigasi jangka panjang untuk mengurangi risiko banjir, termasuk pembersihan drainase primer dan sekunder serta normalisasi sungai dangkal.

“Kesiapsiagaan tidak bisa hanya mengandalkan operasi darurat, tapi harus terintegrasi sejak sebelum bencana,” ujarnya.

Ia mengatakan BNPB bersama BMKG juga telah menyiapkan operasi modifikasi cuaca untuk mereduksi curah hujan di wilayah rawan, termasuk Jawa Timur dan Jawa Barat.

Selain itu, masyarakat diimbau menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah ke sungai, dan aktif berpartisipasi dalam gotong royong pencegahan banjir.

0 comments

    Leave a Reply