BNN Evaluasi 4 Deputi untuk Perangi Peredaran Narkotika

IVOOX.id - Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia), Irjen Pol Marthinus Hukom melakukan evaluasi terhadap struktur organisasinya.
Dalam konferensi pers yang dilaksanakan di kantor BNN RI, Cawang, Jakarta Timur, pada Kamis (28/12/2023), Marthinus mengungkapkan bahwa evaluasi ini fokus pada empat deputi operasional yang mencakup pemberantasan, pencegahan, rehabilitasi, dan hubungan kerjasama luar negeri.
"Saat ini saya sedang evaluasi, terhitung sekarang sudah kurang lebih dua minggu ini saya sedang mengevaluasi," ungkap Marthinus Kamis (28/12/2023). Ia memastikan bahwa BNN RI dapat beroperasi dengan lebih efektif dan efisien dalam memerangi peredaran narkotika di Indonesia.
Evaluasi ini bukan hanya sekadar tinjauan atas kinerja deputi-deputi operasional, tetapi juga sebagai langkah awal untuk merancang program-program yang perlu diterapkan oleh BNN RI ke depannya.
"Semua operasional dari empat ke deputian operasional tadi untuk melihat di mana kelemahan-kelemahan yang mungkin harus kami tingkatkan, dan prinsipnya telah itulah yang kami akan jadikan sebagai prioritas untuk ditingkatkan," lanjutnya.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh BNN RI adalah peredaran 93 jenis narkotika baru atau New Psychoactive Substances (NPS) di Indonesia. Marthinus menjelaskan bahwa 93 NPS ini berasal dari negara Meksiko, Myanmar, Iran, dan Amerika Latin, yang kemudian dicampur dan masuk ke Indonesia. Peredaran ini terus berkembang dan menjadi fokus utama evaluasi BNN RI.
"93 New Psychoactive Substances sesuai diatur dalam Undang-Undang kesehatan dan telah dimasukkan ke dalam kategori narkotika. Itu berkembang terus, setiap tahunnya dan bertambah," tambahnya.
Sebagai bagian dari strategi antisipasi, BNN RI tidak hanya berkutat pada evaluasi internal, tetapi juga melakukan penguatan terhadap laboratorium narkotika di Indonesia.
"Berdasarkan data yang dihimpun oleh Puslab BNN RI dari seluruh laboratorium narkotika di Indonesia, pada tahun 2023 telah dilakukan pengujian terhadap 22.183 sampel, dimana 21.531 diantaranya positif narkotika, 9 psikotropika, 5 prekursor, dan 638 sampel lainnya adalah negatif," rinci Marthinus.
Setelah evaluasi selesai, BNN RI berencana untuk mengimplementasikan perubahan-perubahan strategis guna memperkuat peran lembaga tersebut dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
Irjen Pol Marthinus Hukom menyatakan tekadnya untuk terus meningkatkan kinerja BNN RI agar dapat lebih efektif melindungi masyarakat dari ancaman narkotika yang semakin kompleks.

0 comments