BMKG: Sembilan Titik Panas Teridentifikasi di Riau | IVoox Indonesia

May 10, 2025

BMKG: Sembilan Titik Panas Teridentifikasi di Riau

kebakaran hutan di riau
Pemadaman Karthula Riau: Sejumlah personel pemadam kebakaran dari PT Sumatera Riang Lestari melakukan proses pemadaman kebakaran hutan yang berbatasan dengan konsesi perusahaan di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, Riau,/Foto: Antara/FB Anggoro


IVOOX.id, Pekanbaru - Sembilan titik panas betebaran di Riau. Dari pantauan satelit, enam diantaranya berpotensi tejadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Demikian laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Rabu (8/1)

Analis BMKG Yasir Prayuna kepada Antara di Pekanbaru mengatakan titik-titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen indikasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) itu menyebar di empat kabupaten.

"Titik panas terdeteksi berada di Bengkalis, Siak, Pelalawan dan Kuantan Singingi," katanya, seperti dilansir Antara.

Pelalawan menjadi kabupaten penyumbang titik panas terbanyak yang mencapai empat titik. Titik-titik panas yang terdeteksi melalui citra satelit Terra dan Aqua itu menyebar di Kecamatan Kuala Kampar

Bengkalis selanjutnya menyumbang tiga titik panas yang menyebar di tiga kecamatan berbeda, Bukit Batu, Siak Kecil dan Pulau Rupat. Kemudian satu titik panas masing-masing menyebar di Siak dan Kuantan Singingi

Dari sembilan titik panas tersebut, BMKG menyatakan enam diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat Karhutla dengan tingkat kepercayaan di atas 70 hingga 100 persen. Titik api menyebar di Bengkalis dua titik, Pelalawan tiga titik dan Siak satu titik api.

Pemerintah Provinsi Riau maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau tampak belum menangani bencana Karhutla di awal tahun ini secara serius, usai penandatanganan kesepahaman dengan belasan perusahaan awal pekan ini.

Titik-titik api bahkan terus bermunculan sejak 1 Januari 2020 dan hingga kini kondisinya cenderung meningkat. Padahal, BMKG menyatakan Riau harus lebih waspada mengingat telah memasuki pancaroba atau peralihan musim dari hujan ke musim kemarau.

 

 

0 comments

    Leave a Reply